Kita tidak menutup-nutupi bahwa memang benar ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa ada nabi perempuan. Dengan menggunakan dalil di atas, yakni ada di antara mereka yang didatangi malaikat, atau dipilih atau mendapat wahyu.
Di antara mereka yang berpendapat demikian adalah Ibnu Hazam, Al-Qurthubi dan Abul Hasan Al-Asy'ari. Lihat kitab Fathul Bari jilid 6 halaman 447 dan 448. Kita juga bisa merujuk tentang hal ini pada kitab Lawami'ul Anwar Al-Bahiyah jilid 2 halaman 66.
Namun pendapat mereka ini tidak bisa dianggap mewakili pendapat umumnya para ulama, sebab Al-Qadhi Iyyadh menukil bahwa jumhur ulama sepakat bahwa tidak ada nabi perempuan.
Bahkan di dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhazab, Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwaMaryam bukan seorang nabitidaklah sekedar pendapat mayoritas ulama, namun telah sampai kepada ijma'.
Dan Al-Hasan Al-Bashri di dalam Fathul Bari jilid 6 halaman 471 mengatakan bahwa tidak ada nabi dari kalangan perempuan dan dari kalangan jin.
Wallahu a'lam bishshawab
(Galafath)
Di antara mereka yang berpendapat demikian adalah Ibnu Hazam, Al-Qurthubi dan Abul Hasan Al-Asy'ari. Lihat kitab Fathul Bari jilid 6 halaman 447 dan 448. Kita juga bisa merujuk tentang hal ini pada kitab Lawami'ul Anwar Al-Bahiyah jilid 2 halaman 66.
Namun pendapat mereka ini tidak bisa dianggap mewakili pendapat umumnya para ulama, sebab Al-Qadhi Iyyadh menukil bahwa jumhur ulama sepakat bahwa tidak ada nabi perempuan.
Bahkan di dalam Al-Majmu' Syarah Al-Muhazab, Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwaMaryam bukan seorang nabitidaklah sekedar pendapat mayoritas ulama, namun telah sampai kepada ijma'.
Dan Al-Hasan Al-Bashri di dalam Fathul Bari jilid 6 halaman 471 mengatakan bahwa tidak ada nabi dari kalangan perempuan dan dari kalangan jin.
Wallahu a'lam bishshawab
(Galafath)