Kisah Ajaib dari Amalan Ratib Haddad Hanya Omong Kosong!

Entah benar entah tidak, tetapi salah satu yang membuat banyak orang tertarik untuk menggelar ratib haddad ini adalah janji atau iming-iming yang sering disebut-sebut oleh para kiyai di kampung, bahwa ratib ini bila dibaca rutin akan dapat menolak bala dan bencana.

Konon dahulu, awal mula bagaimana ratib ini disusun oleh pengarangnya, juga ketika kampungnya sedang mengalami bencana, yaitu munculnya alliran yang sesat dan menyesatkan serta merusak aqidah umat. Lalu masyarakat diajak untuk melafadzkan ratib ini secara rutin hingga akhirnya bencana itu hilang dengan sendirinya.

Sebuah keterangan menyebutkan bahwa konon dahulu ratib Al-Haddad ini disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau yang bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam, salah satu perkampungan di Hadromaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir dikampungnya, agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadromaut ketika itu.

Pertama kalinya Ratib ini hanya dibaca dikampung Amir sendir,i yaitu kota Syibam setelah mendapat izin dan ijazah dari Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sendiri. Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di masjid Al-Hawi milik beliau yang di kota Tarim. Pada kebiasaan Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah sholat ‘isya’.

Semakin kesini semakin banyak saja kisah dan cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut tentang khasiat dari ratin ini bila dibaca. Ada yang selamat dari perampokan, makar, kekacauan sosial, bahkan sampai ancama dari kehancuran berbagai jenis bencana alam. Kalau kita kumpulkan, maka halaman ini tidak akan cukup untuk menyampaikan berbagai kisah 'ajaib' tentang khasiat ratib ini.

Tetapi intinya, para pendukung atau melantun ratib ini umumnya meyakini bahwa ratib ini dibaca demi untuk menolak bahaya atau bencana.

Ratib berkhasiat?

tentang khasiat tertentu yang seringkali dijadikan iming-iming, ketika kita membaca jenis ratib tertentu. Sebagian memperbolehkan adanya keyakinan atas khasiat tetentu, sedangkan yang lainnya melarang.

Mereka yang membolehkan berhujjah bahwa yang namanya pertolongan Allah SWT terbuka buat siapa saja yang berdoa dan meminta. Sehingga kalau ada yang membaca ratib Haddad ini lalu berharap mendapatkan berbagai macam khasiat berupa pertolongan dari Allah SWT, tentu tidak boleh dihalangi. Memang tujuan dari membaca ratib adalah untuk mendapatkan berbagai pertolongan dari Allah SWT.

Sedangkan mereka yang menolaknya berhujjah bahwa kebanyakan kisah-kisah 'ajaib' yang disampaikan itu hanya merupakan hayal dan omong kosong yang tidak bisa dibuktikan. Jadi dianggap sekedar iming-iming yang belum tentu benar. Sebab semau iming-iming itu tidak berasal dari Rasulullah SAW. Dan yang pasti tidak ada jaminan dari Rasulullah SAW bahwa mereka yang membaca ratib Haddad itu akan jadi begini atau jadi begitu.

Bahkan sebagian kalangan memperingatkan, kalau keyakinan itu berlebihan, nanti bisa sampai kepada syirik.

Kenapa?

Karena orang-orang bukan meyakini bahwa Allah SWT yang memberi pertolongan, tetapi justru ratib itulah yang mendapatkan berbagai keajaiban. Padahal seharusnya tidak boleh begitu. Kita tidak dibenarkan berharap mendapatkan pertolongan dari bacaan, melainkan dari Allah SWT sendiri. Wallahua'lam. (Galafath)

http://rumahfiqih.net/konsultasi/detail/1352862074/soal.php

Baca juga :