Didukung 100 Ribu Penandatangan, PETISI Akhirnya Berhasil Membuat Pemerintah Revisi JHT 10 Tahun


Diprotes, Pemerintah Akhirnya Revisi Aturan soal Jaminan Hari Tua

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerajaan Elvyn G Masassya tiba-tiba dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7/2015) sore, untuk membahas soal polemik Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Hari Tua (JHT).

Jokowi akhirnya memutuskan agar PP yang menuai protes itu segera direvisi.

"Bagi peserta yang kena PHK atau tidak lagi bekerja, satu bulan kemudian bisa ambil JHT. Itu arahan Presiden, konsekuensinya ada revisi terhadap PP," ujar Hanif seusai pertemuan.

Hanif menjelaskan bahwa di dalam revisi PP tersebut akan diberikan pengecualian terhadap pekerja yang terkena PHK dan juga bagi pekerja yang tak lagi bekerja atau mengundurkan diri.

Untuk mereka yang terkena pengecualian bisa mencairkan dana JHT satu bulan setelah keluar dari tempatnya bekerja.

Sementara bagi pekerja aktif yang masih menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, sebut Hanif, tetap diberlakukan aturan pencairan sebagian dalam waktu 10 tahun.

"Untuk yang masih aktif bekerja, masih akan tetap berlaku aturan pencairan yang 10 tahun," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan, revisi PP akan dilakukan secepatnya.

"Akan segera ditindaklanjuti. Maka melalui media, kami sampaikan bahwa untuk yang PHK dan mengundurkan diri satu bulan kemudian bisa dicairkan," ujar Elvyn.

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2015/07/03/18295991/Diprotes.Pemerintah.Akhirnya.Revisi.Aturan.soal.Jaminan.Hari.Tua

***

Awalnya Menaker Hanif Dhahiri keukeuh membela aturan JHT kemarin.

Tapi Alhamdulilah perjuangan lewat petisi, medsos dan aksi buruh berhasil. Gak pake lama, Jokowi merivisi PP yang dia buat.

PETISI yang menolak aturan baru BPJS 10 Tahun digagas oleh Gilang Mahardhika melalui website change.org yang sudah ditantangani 100.625 pendukung.

Petisi itu digalang lantaran dia memiliki pengalaman yang tidak mengenakan mengenai JHT 10 tahun yang sangat merugikan buruh.

Selamat kami ucapkan untuk para karyawan dan buruh. Saya yakin JHT yang merupakan potongan gaji lebih bermanfaat saat bisa dicairkan lebih awal dibanding nunggu sampai tua usia 56/meninggal. Terutama karyawan lini bawah.

Rezim ugal-ugalan saat ini memang harus kudu diingatkan terus. Jangan lelah untuk membela rakyat bawah.


Baca juga :