Ahok Marah Atas Hasil Audit BPK, Ini Tanggapan Netizen


Dikutip dari detik.com, Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok menumpahkan kemarahannya ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lembaga auditor negara itu dinilainya memiliki persoalan.

Ahok menyoal predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) yang disandangkan ke sejumlah daerah. Padahal kemudian kepala daerahnya korupsi. Ahok marah dengan status wajar dengan pengecualian (WDP) yang dikenakan ke DKI Jakarta.

“Jangan BPK merasa kaya (Tuhan) Yang Maha Kuasa saja di republik ini," imbuh Ahok dengan mimik serius di balai kota, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Ahok mengaku tidak mau pedulikan opini apa yang disematkan kepada DKI untuk anggaran tahun 2014 dari BPK RI. Menurutnya, tidak sedikit juga daerah yang mendapat opini baik sekalipun ternyata dipimpin kepala daerah yang bermasalah.

"Daerah yang dapat (opini) WTP (Wajar Tanpa Syarat) itu semua apa? Ada kepala daerah dapat WTP, masuk penjara juga toh? Saya mau tahu ini. Biar kita terbuka selesaikan masalah republik ini, supaya sama-sama beres," terang Ahok.

***

Berita sebelumnya:

RAPOR MERAH AHOK: BPK Temukan 70 Kasus Senilai Rp 2,16 Triliun

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat rapor merah dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengeculian (WDP) kepada Laporan Keuangan Pemprov DKI tahun 2014. "Predikat ini tidak berbeda dengan Laporan Keuangan Tahun 2013," kata anggota BPK, Moermahadi Soeja Djanegara.

Moermahadi menjelaskan, Pemprov DKI mendapat predikat itu lantaran BPK mendapatkan 70 temuan dalam laporan keuangan daerah senilai Rp2,16 Triliun.

http://jakarta.bisnis.com/read/20150707/77/450802/rapor-merah-ahok-bpk-temukan-70-kasus-senilai-rp216-triliun

***

Beberapa tanggapan netizen:

@hasanrbg seorang auditor Kemenkeu:

"Kalo ahok beneran bersih dan bisa kerja ga bakalan itu temuan nyampe 2T! Kalo temuan smpe segitu artinya ya ga beneran bersih Dan ga becus. Nilai temuan 2,16T, itu nilai yng setara dg APBD Prov Maluku Utara, nyaris 3x Lipat APBD kota ternate... Dan gitu masih ngomong bersih?"

--

@FebrianiFatma:

"Masak sekelas pejabat ga terima hasil audit yak. Dikantoran aja awak diaudit setahun bisa berkali2 dr internal, regional & BI.

Klo ada temuan ya rembukan tim, buat mitigasi lalu ksh penjelasan ke auditor. Klo mmg salah kena sanksi ya terima. Mrk kan jd rem buat kt.

Etapi ada loh org yg nutupin salah & bodohnya pake marah2. Pdhl data lawan pk data ajalah. Tp pd suka ngumpulin akik sm kenangan yes drpd data.

Tp klo situ udh salah, byk langgar aturan, ga melakukan good governance, ga melakukan due diligence ya pantes takut sm audit." 

--

@RamsMagara:

"Tahun lalu, (DKI) ada temuan (BPK) sekitar Rp 1,6 TRILIUN, tahun ini Rp 2,16 TRILIUN. Ahok tetap jadi pemimpin yg bersih dan jujur.. #Ngakak

Hampir semua pejabat daerah yang masuk penjara krn tindak pidana korupsi, berawal dari hasil audit BPK. Tp bagi Ahok itu tak berlaku.

32 gubernur lain tiap tahun hubar-habir membereskan laporan keuangannya. Ahok malah nolak diaudit, dan dia tetap dikata gub terbaik.. XD

Triliunan uangnya dipergunakan pemerintahnya tanpa kejelasan, warga Jakarta tetap tepo seliro. Indonesia sekali. Pantas jadi ibukota.

Jokowi, Rp 1,6 T dana TransJakarta gelap. Ahok, Rp 1,7 T temuan BPK thn 2013, dan Rp 2,16 T thn 2014. Hebat warga Jakarta. Tabah..

Bukannya menutupi kesalahan dgn marah-2 itu sudah trik kuno, kawan? Mainlah ke Medan, biar tau kau istilah "menang di mop." :p

Ya iya, trik marah-2 dan maki-2 duluan biar nggak disalahin, udah dilakuin sopir angkot di Medan sblm Ahok lahir.. :))))

Andai ada politisi PKS yg menolak uang makannya diusut, padahal pake uang negara, yakin aku abang aktipes sana udah cakap kotor... :p

Selama ini, audit BPK kerap jd rujukan media "menghajar" kepala daerah. Kini, media menghajar BPK krn hasil auditnya ke Ahok jelek. Ajaib."

--

@Reiza_Patters:

"Dibantuin diaudit, kok ya malah ngamuk2. Apa krn mau diperiksa penggunaan uang negara yg utk urusan pribadi? Katanya transparan?!"


Baca juga :