Kalau melihat gambar Sultan-sultan Dinasti Ottoman di Turky, kelihatan peci mereka besar-besar, apa nggak keberatan, ya?
Ternyata, itu bukan sekedar peci, topi, atau mahkota, tetapi kain kafan yang dipersiapkan untuk mereka, kain kafan diikat menjadi mahkota, dan itu adalah salah satu syarat menjadi Sultan.
Artinya, setiap Sultan yang memimpin Turky harus berjiwa mujahid, harus berani memimpin perang dan berada di barisan terdepan, dan itu juga sebagai pengingat kepada Sultan, bahwa kematian selalu mengintainya, dan kain kafan sudah disiapkan, sehingga dalam memimpin Negara dan rakyat, dia harus sadar bahwa itu hanya amanah, bukan keren-kerenan, bukan buat bangga-banggaan, tapi itu adalah kesempatan mengumpulkan kebaikan, dan saat dia mau berbuat zalim, dia akan ingat kalau kain kafan selalu di kepalanya, kapan saja dia bisa mati.
Gambar diatas: Lukisan Sultan Bayesid II, Khalifah Turki Ustmani. Sultan Bayazid, salah satu Sultan yang syahid di medan perang melawan tentara Romawi yang berkoalisi dengan Rusia dan Jerman, beliau syahid dan dikafani dengan kain pecinya itu. (Aries Muftie/FSS).
*dari fb Irena Handono