Gelombang Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) mengancam di depan mata. Hal ini karena buruknya politik ekonomi Presiden Joko Widodo.
"Sekarang ini bulan ke delapan pemerintahan Jokowi, benih krisis makin dirasakan hampir seluruh elemen masyarakat. Mulai ibu rumah tangga, pengusaha kecil hingga bos besar perusahaan. Dan kondisi ini terjadi sudah beberapa waktu lalu tanpa perbaikan," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR Bambang Soesatyo, Selasa (08/06/2015).
Kalau hal ini tak bisa diperbaiki, menurut Bendahara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie ini, pemerintah mulai masuk ke situasi perjudian yang sangat berbahaya. "Ini tidak main-main kalau semua sudah merasakan kondisi krisis," katanya.
Bambang menambahkan, situasi sulitnya ekonomi rakyat itu makin terasa sejak penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Akibat itu konsekuensinya konsumsi dalam negeri merosot, kinerja sektor swasta pun melemah.
"Presiden Jokowi pernah menyatakan, setiap perubahan besar memang menyakitkan, bahkan seperti menelan pil pahit. Tapi kalau kebablasan dan tidak ada langkah yang dilakukan, akan pahit terus," tandas Bambang. (ss/TeropongSenayan)