Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Alyemany, telah meminta dilakukannya intervensi militer dengan masuknya pasukan darat internasional ke Yaman, terutama di kota Aden dan Taiz yang terus digempur pemberontak. Hal itu disampaikan dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB.
Surat itu mendesak kelompok hak asasi manusia untuk mendokumentasikan "pelanggaran barbar terhadap penduduk yang tak berdaya".
Pemerintah Yaman juga menuduh Houthi membunuh warga sipil atau serangan tanpa pandang bulu, serta menghalang-halangi tim medis.
"Setiap orang yang telah melakukan kejahatan tidak akan luput dari hukuman dan pemerintah akan melakukan segala cara untuk membawa Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Saleh ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang," tulis Alyemany dalam surat tersebut.
Meski terus digempur serangan udara koalisi Arab, milisi Houthi terus berupaya merangsek masuk ke distrik Tawahi di Aden pada Rabu, untuk memperkuat kontrol mereka di kota pelabuhan itu.
Pertempuran Rabu dilaporkan telah membunuh 120 orang, sebagian besar adalah warga sipil. Petugas penyelamat dan saksi mengatakan sedikitnya 40 orang yang mencoba melarikan diri dari kota Aden dihujani peluru oleh Houthi.
Pasukan Houthi dan mantan tentara loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh terus menyerang kota Aden, sebagai kota pemerintahan setelah Sana'a direbut Houthi. (CNNIndonesia/Risalah)