Setelah Kritik World Bank, Kini Jokowi 'Ngutang' 1 Juta Dolar AS


Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden World Bank, Jim Yong Kim, hari ini, Rabu 20 Mei 2015, di Istana Merdeka, Jakarta. Ini adalah pertemuan pertama Jokowi setelah dia mengkritik World Bank pada saat Konferensi Asia Afrika beberapa waktu lalu.

Kim tiba di Kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 08.50 WIB dan langsung disambut oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.

Menurut Bambang, pada pertemuan itu, Presiden Kim menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi mitra World Bank. Dalam pertemuan ini mereka membahas tiga hal yaitu soal ibu melahirkan dan gizi balita, perbaikan iklim usaha di Indonesia dan pengembangan pariwisata.

"World Bank sejalan dengan Pak Presiden mendatangkan wisatawan yang lebih besar ke Indonesia. Itu gambaran singkat pertemuan tadi," kata Bambang.

Sementara itu, dalam konferensi persnya, Kim mengatakan bahwa Jakarta kota yang dipilih pertama kalinya untuk membuka kantor cabang Wold Bank. Dengan Jokowi, mereka membahas mengenai kerjasama yang semakin kuat.

"Kami berbagi tentang pengalaman, investasi yang semakin besar dan beberapa energi pokok," kata Kim.

Bank Dunia, kata Kim, berkomitmen untuk membangun dan memperluas kemitraan dengan Indonesia. Keduanya juga membahas soal infrastruktur Indonesia.

"Saya sangat optimis dengan masa depan Indonesia," lanjutnya.

Dalam pertemuan ini, Indonesia juga kembali meminjam dana sebesar 1 juta dolar AS.

"Dan sekarang kita membahas dengan Bappenas. Terimakasih untuk Pak Bambang (Menkeu). Kami berharap dapat meningkatkan selama dua tahun ke depan," kata dia.

Selain Menteri Keuangan, hadir dalam pertemuan ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (one)

Sumber: VIVAnews

***

Sebelumnya, pada 22 April 2015 di acara Pembukaan KAA ke-60, Jokowi mengkritik keras World Bank. Berikut liputannya dari merdeka.com:

Jokowi presiden paling keras kritik IMF dan Bank Dunia

Pidato Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam pembukaan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta kemarin, cukup mencengangkan. Sebab, dia dengan lugas mengkritik keras ketidakadilan global di bidang ekonomi.

Akibatnya, sejumlah lembaga donor internasional, seperti Dana Monter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) tidak lepas dari kritik keras Jokowi.

"Ketidakadilan global juga tampak jelas ketika sekelompok negara menolak perubahan realitas yang ada. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," tegas Jokowi di hadapan ratusan delegasi dan puluhan pemimpin negara Asia Afrika di Jakarta Convention Center, kemarin.

"Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," cetus Jokowi.

Catatan merdeka.com, kritik Jokowi terhadap IMF dan Bak Dunia ini adalah yang terkeras di antara pada presiden Indonesia sebelumnya, atau setidaknya setelah era reformasi 1998.

Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-presiden-paling-keras-kritik-imf-dan-bank-dunia.html


KRITIK PALING KERAS, TERNYATA NGUTANG JUGA.
DISITU SAYA MERASA BINGUNG.


Baca juga :