Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menjenguk Seniman Pepeng Soebardi yang sudah 10 tahun terbaring sakit di kediamannya di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. (12/3/2015) |
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun... Kabar duka itu datang. Ferrasta Soebardi atau yang akrab disapa Pepeng meninggal dunia, Rabu (6/5) pagi di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok, Jawa Barat.
Kabar tersebut disampaikan oleh sahabat yang juga pengamat musik Indonesia, Bens Leo.
"Beliau sudah wafat, sekitar pukul 10.02 WIB," ujar Bens Leo. Dikatakanya, Pepeng masuk ke ruang ICU sejak pukul 02.00 dini hari.
Pepeng meninggal dikelilingi keluarganya. Seorang putranya yang bernama Mio, dan Tami, istrinya. Menurut penuturan Bens, Pepeng seperti menunggu istrinya datang sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Bens sendiri kebetulan berada di sana. Ia sedang menjemput istrinya yang memang seorang dokter di RS Puri Cinere. Pukul 09.30 WIB, sang istri berkata bahwa Pepeng sedang kritis.
Bens pun masuk ke ICU, mengunjungi Pepeng. "Dia bilang, 'Dada saya sesak'. Dia juga sempat pegang tangan saya," ujar Bens lagi.
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Pepeng langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Bumi 9 Nomor 98, Komplek Bumi Pusaka Cinere, Depok.
Pepeng dikenal sebagai komedian. Selain di televisi dan radio, Pepeng pernah menjadi pekerja kantoran. Ia lantas beken dengan telekuis Jari-jari, hingga kini.
Diketahui, sejak 10 tahun terakhir, pria kelahiran Sumenep, 23 September 1954 itu mengidap penyakit langka yang dikenal dengan nama multiple sclerosis. Yakni, kelainan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Pepeng harus memakai kursi roda karenanya. Meski begitu, Pepeng tetap pernah memandu Jari-jari lewat situ.
Selama 10 tahun mengidap penyakit itu, Pepeng dikenal sangat sabar. Hal itu dinyatakan oleh Haji Jazuli Juwaini, Lc, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) yang sekitar dua bulan lalu datang bersilaturrahim ke kediaman Pepeng di Perumahan Bumi Pusaka Cinere, Kota Depok.
"Saya datang bukan menjenguk yah, (tapi) belajar, yang pertama saya mau belajar tentang kesabarannya. Bayangkan, sepuluh tahun, siapa orang yang tidak kenal mas Pepeng dalam dunia seni dan budaya? Tiba-tiba Allah SWT tunjukkan cinta-Nya sama dia," kata Jazuli saat itu.
Menurut Jazuli, Pepeng bisa kuat dalam kesabarannya karena faktor keimanannya.
"Ternyata beliau bisa tangguh itu, sama-sama kita tangkap tadi, yang berulang-ulang dia sebutkan tadi, keimanan itu yang membuat dia bisa luar biasa. Membuat semuanya menjadi ringan tidak ada beban," papar Jazuli.
"Harus banyak belajar dari beliau, tentang kesabaran," Jazuli mengulangi.
Di akhir kunjungannya saat itu, Jazuli mendoakan agar Pepeng diberikan yang terbaik dan menekankan bahwa kesabaran atas cobaan dari Allah tak akan sia-sia. "Allah Maha Mendengar, Allah tidak pernah tidur, Allah akan nilai detik-detik yang kita lalui. Allah tidak akan sia-siakan hamba-Nya yang berbuat baik," pungkas Jazuli.
Allohumaghfirlahu warhamhu... Selamat jalan Mas Pepeng Soebardi.
Semoga Alloh memberi tempat yang indah di syurga karena kesabaranmu menerima ujian-Nya.
(Sumber: CNN, ROL, pks.or.id)