Senin (18/5), Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia ke Istana dalam Jamuan Makan Malam.
Banyak pihak menilai pertemuan itu sebagai upaya Jokowi untuk membungkam aksi demonstrasi mahasiswa. Dan hadirnya para pimpinan BEM dalam pertemuan tersebut dianggap sebagai pengkhianatan terhadap independensi mahasiswa yang dalam sejarahnya selalu menjadi oposisi bagi pemerintah, mengontrol kekuasaan pemerintah supaya tidak melenceng dari garis cita-cita bersama bangsa.
Sejak kehadiran para mahasiswa ke istana, kecaman netizen di media sosial sangat massif. Di facebook dan twitter beredar foto narsis para mahasiswa bersama Jokowi, juga beredar daftar nama mahasiswa pimpinan BEM se-Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut. Ini daftar nama yang ramai beredar di medsos:
- Andi Aulia Rahman (Ketua BEM UI)
- Rony Setiawan (Ketua BEM UNJ)
- Aa Habibi Baihaki (Ketua BEM Unpad)
- Ahmad Khairudin (Ketua BEM Unila) -- TIDAK HADIR, ybs sudah konfirmasi
(Koordinator Pusat BEM SI Menolak Undangan Makan Malam di Istana)
- M Adzhar Afif (Ketua BEM IPB)
- MP Garry (Ketua BEM ITB)
- Satria Tiputra (Ketua BEM UGM)
- Imron Ibnu Fajri (Ketua BEM ITS)
- Ketua BEM UIN Jakarta
- Ketua BEM Atmajaya Jakarta
- Pury (Ketua BEM Trisakti)
- Ketua BEM ISIP Jakarta
- Ketua BEM Unpar
- Ketua BEM Unisba
- Ketua BEM Unpas
- Ketua BEM Upi
- Ketua BEM Unikom
Pelacur Intelektual
Selain label pengkhianat, nama-nama mahasiswa tersebut juga di label sebagai "pelacur intelektual" oleh mahasiswa yang demo pada hari Rabu, 20 Mei 2015.
Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bung Karno (UBK), mengecam kehadiran para mahasiswa yang diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Mereka menganggap kehadiran mahasiswa di Istana Negara tersebut sebagai “pelacur intelektual”.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin 18 Mei 2015 itu dihadiri oleh sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia dan organisasi intra kampus.
"Kami berbeda, kami dari KBM UBK menganggap kawan-kawan yang hadir dalam undangan Presiden Jokowi itu sebagai ‘pelacur intelektual’," ujar Juru Bicara KBM UBK, Santoso, di depan Istana Negara, Rabu (20/5/2015), dikutip dari Okezone.