PROLOG
Kekaisaran Romawi bermula pada tahun 27 SM (Sebelum Masehi). Pada tahun 330 Masehi, Kekaisaran Romawi terpecah dua. Romawi Barat bertuturkan bahasa Latin dan kemudian mengikuti Katolik Roma. Kekaisaran Romawi Barat mengalami perpecahan dan keruntuhan pada abad ke-5 atau tahun 476 M.
Sedang Kekaisaran Romawi Timur, dengan penguasa pertama Kaisar Konstantinus I, bertuturkan bahasa Yunani dan kemudian mengikuti Gereja Ortodoks Timur dan Monofisitisme dengan ibukota Bizantium (maka disebut juga Kekaisaran Bizantium). Bizantium kemudian dirubah nama menjadi Konstantinopel untuk untuk menghormati sang Kaisar. Kekaisaran Romawi Timur berkembang dan maju hingga kira-kira seribu tahun sampai akhirnya ditaklukan oleh Kekhalifahan Turki Utsmaniyah pada tahun 1453 pada masa Kaisar Konstantinus XI. Selama sebagian besar masa keberadaannya, Kekaisaran Romawi Timur merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang paling berpengaruh di Eropa.
PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL
Rasulullah SAW telah memberikan kabar gembira akan 'Penaklukan Konstantinopel'.
Beliau bersabda: "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)? Abdullah kemudian meminta diambilkan kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim. Adz-Dzahabi sepakat dengan al-Hakim. Sementara Abdul Ghani al-Maqdisi berkata: Hadits ini hasan sanadnya. Al-Albani sependapat dengan al-Hakim dan adz-Dzahabi bahwa hadits ini shahih. (Lihat al-Silsilah al-Shahihah 1/3, MS).
Rasulullah telah mengucapkan kata-kata itu sejak 850 tahun sebelum pembebasan Konstantinopel terjadi.
Ada dua kota yang disebut dalam Nubuwwat Nabi di hadits tersebut:
1. Konstantinopel
Kota yang hari ini dikenal dengan nama Istambul (awalnya dinamai ISLAMBUL/Kota Islam oleh Al-Fatih), Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H/1453 M, kota dengan Benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih.
2. Rumiyah
Dalam kitab Mu’jam al-Buldan dijelaskan bahwa Rumiyah yang dimaksud adalah ibukota Italia hari ini, yaitu Roma. Para ulama termasuk Syekh al-Albani pun menukil pendapat ini dalam kitabnya al-Silsilah al-Ahadits al-Shahihah.
MUHAMMAD AL-FATIH 'SANG PENAKLUK'
Benteng Konstaninopel sudah berusaha di taklukaan sejak sekitar 850 tahun sebelumnya, mulai dari Zaid bin Muawiyah. Akhirnya Konstantinopel ditaklukkan oleh Muhammad Al-Fatih pada 1453 M.
Sultan Utsmaniyah yang berumur 21 tahun ini memimpin penaklukan Konstantinopel melawan tentara bertahan yang dikomandoi oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI. Pengepungan berlangsung dari Jumat, 6 April 1453 sampai Selasa, 29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender Julian).
Penaklukan Konstantinopel menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi, sebuah negara yang telah berlangsung selama hampir 1.500 tahun, itu juga merupakan pukulan besar untuk Kristen. Intelektual Yunani dan non-Yunani beberapa meninggalkan kota Konstantinopel sebelum dan sesudah pengepungan, migrasi terutama ke Italia. Intelktual Yunani inilah membantu penanda dimulainya masa Renaisans di dunia barat.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari Muhammad al Fatih?
1) Muhammad Al Fatih merupakan pemuda berusia kurang dari 21 tahun saat penaklukkan.
2) Pemuda yang sangat percaya dengan bisyaroh Rasulullah bahwa sebaik-baik pemimpin ialah yang memimpin penaklukan Konstantinopel dan Roma.
3) Pemuda yang melayakkan dirinya setiap harinya di siang hari meningkatkan kapasitasnya dan di malam hari bertaqarub terus dengan ilahi. Tercatat, Al Fatih sejak baligh hingga wafat selalu menegakkan Tahajud dan sholat jamaah.
4) Dia mengumpulkan pasukan-pasukan terbaik di masa itu, yaitu pasukan Inkisariyah.
5) Dia menguasai geopolitik dengan mendirikan dua benteng di sekitar Konstantinopel sehingga memutus logistik Konstantinopel dari Eropa.
6) Al Fatih mempersiapannya dengan membangun benteng sepanjang 30 ribu km2 dalam waktu kurang dari 4 bulan. Ini yang membedakan orang serius dengan yang tidak serius.
7) Menyiapkan meriam raksasa yang terbesar di masa itu. Dia kerahkan hal-hal yang baru di masa itu dengan membariskan 250 ribu pasukan (2x lipat jumlah pasukan Alexander Agung).
8) Al Fatih mengerahkan segala cara, sisi darat dan laut
9) Memindahkan 70 kapal melewati bukit dalam waktu SEMALAM. HAL FENOMENAL dan menjadi horor bagi penduduk Konstantinopel.
10) Mendirikan menara-menara bergerak.
11) Membangun terowongan-terowong yang menggetarkan penduduk Konstantinopel.
Al Fatih di bimbang langsung dengan gurunya, Syaikh Syamsudin, sehingga saaat penaklukan Konstantinopel, Al Fatih satu-satunya orang yang tidak pernah meninggalkan sholat tahajud, tidak pernah masbuq sholat berjamaah, tidak pernah meninggalkan sholat dhuha. Ia satu-satunya.
Pelajaran berharga buat kita semua adalah modal keimanan/ketakwaan tidak cukup untuk menaklukkan dunia ini, namun juga menguasai hal-hal yang teknis secara expert, sangat serius untuk mempersiapkan hal itu semua.
Muhammad Al Fatih menguasai 7 bahasa, hafal peta semua kerajaan-kerajaan di Eropa beserta sejarah mereka semua, belajar siroh nabawiyah dan sejarah-sejarah generasi shahabat dan generasi selanjutnya, mengumpulkan pasukan terbaik (pasukan elit inkisariyah), melatih keimanan pasukannya.
*Sumber: wikipedia, kompasiana, dll.