Sepakbola adalah olaharga prestasi, tapi jangan dilupakan bahwa Sepakbola juga merupakan penggerak ekonomi rakyat. Pemerintahan Joko ini memang senang sekali menyusahkan banyak orang, dengan adanya sanksi FIFA terhadap PSSI maka sama saja Pemerintahan Jokowi ini mematikan pergerakan ekonomi rakyat dari sektor olahraga.
Pemerintahan yang sekarang selalu melihat masalah hanya dari satu sisi tanpa memikirkan akibat-akibat yang akan muncul kedepannya. Orang-orang yang pro Menpora dan Pemerintahan Joko selalu membandingkan Indonesia dengan negara lain.
"Ah, beberapa negara juga asosiasi sepakbola nasionalnya pernah disanksi FIFA, stlh disanksi sepakbola mereka malah membaik". Itulah bila melihat persoalan hanya dari satu sisi semata.
Ini Indonesia bung! dengan jumlah rakyat 250 Juta lebih, Sepakbola punya andil bagian dalam menggerakkan perekonomian nasional. Negara-negara lain yang kena sanksi FIFA itu penduduknya sedikit dan Pemerintahan mereka bijak dalam mengelola ekonomi negaranya. Jadi dengan di Suspendnya PSSI karena ulah Pemerintahan Joko yang mengintervensi PSSI melalui Menpora dan tim transisi 'akal-akalannya' itu, akan menambah pengangguran.
Coba yang duduk dimeja sana itu berpikir. Ada Jutaan fans sepakbola, mereka terdiri dari fans-fans berbagai klub sepakbola yang ada diseluruh Indonesia. Jutaan orang-orang inilah yang memicu pergerakan ekonomi dari sektor olahraga yakni Sepakbola.
Berapa banyak home industry yang mesti "puasa" memproduksi kaos-kaos bola, berapa banyak orang yang kemudian akan menganggur karena hal ini, atau UKM yang terbiasa memproduksi merchandise klub-klub Nasional mereka juga sptnya akan ikutan "puasa", ditambah lagi sektor logistik dan distribusi transportasi yang akan ikut-ikutan kehilangan peluang karena matinya PSSI.
Jadi pengangguran yang tercipta dari disanksinya PSSI oleh FIFA bukan saja para pemain sepakbola yang menganggur tapi rantai pengangguran ini semakin panjang jika ditelusuri. Banyak orang kehilangan kesempatan kerja karena matinya sepakbola Nasional.
*Menyapa temanku yg jd anak gawang disalah satu stadion. Pilihan politik mu ternyata salah kawan.. , ia yg dulu engkau elu-elukan kini malah memusingkan dirimu. Bersabarlah..
by Aries Rizvi