Harapan Persipura Jayapura untuk melanjutkan kiprah mereka di Piala AFC 2015 pupus sudah. Itu setelah, FIFA menjatuhkan sanksi suspensi terhadap Indonesia. FIFA jatuhkan sanksi karena pemerintah ikut campur dan bahkan membekukan PSSI, hal yang 'haram' dalam hukum FIFA.
Salah satu imbas dari sanksi FIFA itu adalah seluruh klub asal Indonesia tidak bisa ikut kompetisi di bawah FIFA dan AFC. Seperti diketahui, Persipura sendiri saat ini sudah berada di babak 16 besar. Pada babak itu, tim Mutiara Hitam dijadwalkan bentrok dengan klub Malaysia, Pahang FA.
Mengingat, setelah adanya keputusan sanksi tersebut, Persipura otomatis kehilangan haknya untuk berlaga di Piala AFC 2015. Dan Pahang langsung lolos ke babak perempat-final tanpa harus bertanding.
Anggota DPRD Papua, Jack Komboy mengatakan situasi di Papua saat ini sangat genting ketika ada keputusan yang membatalkan Pertandingan Persipura melawan Pahang FA (Malaysia) dalam laga AFC.
"Kondisi di Papua sendiri sedang siaga satu, kami tunggu jawaban Menpora, kalau enggak beri jawaban, pasti mereka akan turunkan massa yang besar," ujar Komboy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (29/5/2015).
Komboy mengatakan, pemerintah pusat harus sigap menanggapi masalah ini. Sebab, bahasa yang berkembang di Papua yaitu diskriminasi.
Komboy khawatir, pikiran diskriminasi masyarakat Papua tersebut bisa menjadi luas apabila tidak segera ditanggapi oleh Pemerintah Pusat.
"Kami ini bagian dari republik Indonesia. Kenapa Persib Bandung bisa bertading sedangkan Persipura tidak. Sebelumnya hanya Persipura yang masuk semifinal AFC. Kita bertanding untuk nama besar Indonesia bukan Papua," ucap Komboy seperti dilansir Tribunnews.