Militer kerajaan Saudi dilaporkan terlibat pertempuran besar di perbatasan dengan para penyerang yang kemudian diidentifikasi sebagai kelompok pemberontak Yaman, Syi'ah Houthi dan sekutunya.
Militer Saudi kemudian membombardir posisi para pemberontak untuk menghentikan laju mereka. Puluhan Houthi dilaporkan tewas dan dari pihak Saudi sebanyak 3 orang serdadu yang terbunuh, demikian klaim dari pihak Saudi.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Houthi atas kejadian ini dan mengenai jumlah korban.
Para pemberontak Houthi—yang menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk Ibu Kota Sanaa—telah berperang melawan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi selama beberapa bulan.
Namun serangan pada Kamis (30/04) itu merupakan pertempuran besar pertama di wilayah Arab sejak serangan udara dimulai, akhir Maret lalu.
Sebelumnya pada Selasa (27/4) lalu, 12 warga sipil kota Aden menjadi korban serangan membabi buta para pemberontak Syi'ah. Menurut saksi mata, Houthi menembaki gedung pemerintah maupun pemukiman warga dengan peluru dan moncong-moncong meriam
“Dunia, koalisi dan PBB perlu mengambil langkah untuk menyelamatkan lingkungan kami, yang benar-benar telah menjadi daerah bencana setelah penembakan tanpa pandang bulu tersebut”, ujar seorang warga bernama Mohammed Yahya, seperti dimuat oleh Al-Arabiya.
Houthi masih agresif menyerang Aden, Taiz dan wilayah lain yang dikuasai pemerintah. Pemberontak Syi'ah ini bertempur melawan para pejuang suku-suku Ahlusunnah maupun loyalis pemerintah dengan dibantu serangan udara koalisi Arab. Total lebih dari 1000 orang telah terbunuh dalam perang Yaman. (BBC/al-Arabiya/rslh)