Sudah dua hari berturut-turut, kemarin dan hari ini (20-21 Mei), mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Kedatangan mereka ke Istana Negara untuk mengkiritisi kebijakan Presiden Joko Widodo yang diangghap belum mementingkan rakyat banyak.
Sebagian dari demostran ada juga yang meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk meletakkan jabatan lantaran dinilai selama 8 bulan menjadi kepala pemerintahan gagal. Atas dasar itulah para pengunjuk rasa meminta kepada Presiden Jokowi untuk legowo mengembalikan mandat rakyat.
Bahkan Aksi Mahasiswa hari ini (21/5) mengusung tagline 'Culik Jokowi'. Ribuan mahasiswa berbagai kampus mengepung Istana Merdeka.
"Sebenarnya kami bukan hanya terus-terusan mengkritik. Tapi kalau Pak Jokowi tidak mendengar kami, mungkin perlu aksi biar kami didengar. Karena itu, tagline aksi kita adalah ‘culik Jokowi’," kata Ketua BEM Universitas Lampung, Akhmad Khairudin Syam, dilansir SOLOPOS.
Namun selama dua hari di demo ribuan aktivis, bekas Gubernur DKI Jakarta itu sama sekali tidak nampak batang hidungnya. Presiden Jokowi juga tidak menemui ribuan demonstran yang mengepung Istana hari ini, Kamis (21/5/2015). Presiden Jokowi lebih memilih pergi ke Malang, Jawa Timur untuk melakukan kunjungan kerja dan menyapa warga.
Pada Kamis (21/5) Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dalam kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi membagikan tiga kartu sakti kepada warga Malang. Ketiga Kartu Sakti tersebut dalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebanyak 11.077 kartu dibagikan kepada warga disana.
Akhrinya, perwakilan mahasiswa dari Badan Eksukutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia yang melakukan unjuk rasa hari ini hanya ditemui Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran 4, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015). Mereka masuk lewat pintu utama Kementerian Sekretariat Negara tepat pukul 13.00 WIB.
