Mantan menteri luar negeri Swedia, Carl Bildt, menilai tindakan-tindakan yang dilakukan penguasa kudeta di Mesir di bawah pimpinan Abdul Fattah As-Sisi sangat membahayakan Mesir. Seperti ditulis dalam akun twitternya, @carlbildt, Selasa (5/5/2015) kemarin.
Tindakan As-Sisi saat ini, menurutnya, bisa mendorong pihak-pihak yang moderat bergabung bersama kelompok ekstremis. Keduanya merasa bahwa musuh mereka adalah sama. Hal ini tentu sangat membahayakan Mesir.
Bildt juga menyantumkan tautan sebuah artikel yang ditulis oleh Jeffrey Martini. Disebutkan bahwa dalam menangangi keamanan, As-Sisi telah gagal dalam membedakan antara kelompok ekstremis dan kelompok moderat yang memperjuangkan haknya sebagai oposisi dan tidak mengadopsi kekerasan.
Misalnya pernyataan yang pernah dikeluarkan menteri luar negeri Mesir, Samih Shukri, “Perbedaan antara jamaah Ikhwanul Muslimin dan ISIS tidak terlalu besar.”
Dari awal, Carl Bildt memang sudah mempunyai sikap yang jelas terkait krisis politik di Mesir. Bahkan Bildt pernah terlibat perdebatan dengan duta besar Mesir di Swedia dan Latvia yang sekarang menjadi wakil menteri luar negeri, Osama Elmagdoub.
Saat itu, Bildt mengatakan, “Aku merasa heran dengan banyaknya jumlah korban di kalangan demonstran. Militer Mesir tidak mungkin menghindar dari pertanggung jawabannya di depan pengadilan.” (msa/dakwatuna)