"Ikhlas yang Sempurna"
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Alhamdulillah. Tiada yang patut disembah, selain Alloh Swt. Dialah Alloh, Dzat Yang Maha Agung lagi Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada yang mampu menciptakan dan mengurus alam raya yang luas ini, selain Alloh. Dan tiada yang sanggup mencukupi rezeki seluruh makhluk di alam ini, kecuali hanya Alloh. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, Rosululloh Saw. bersabda, “Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum Bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya, lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maa syaa Alloh. Kisah ini memberikan pelajaran besar bagi kita tentang makna keikhlasan. Kesempurnaan ikhlas yang ada di hati wanita itu telah membuatnya diampuni oleh Alloh dari dosa-dosanya. Bagaimana uraian keikhlasan yang bisa kita petik dari kisah ini?
Pertama, kejadian sang wanita memberi minum kepada seekor anjing itu tidak ada seorangpun yang melihat kecuali Alloh Swt. Kedua, bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita untuk turun ke dalam sumur, mengambil air dengan alas kakinya, kemudian naik kembali dan memberikan air itu kepada anjing yang kehausan tadi. Ini tentu pekerjaan berat. Namun, tidak ada yang berat jikalau dikerjakan dengan hati yang tulus ikhlas.
Ketiga, sang wanita ini sama sekali tidak mengharapkan ucapan terima kasih apalagi balas jasa, terlebih yang ia tolong hanyalah seekor anjing. Ini menunjukkan keikhlasan yang ada di dalam hatinya.
Saudaraku, ikhlas adalah sifat yang sangat dicintai oleh Alloh Swt. Ikhlas adalah gambaran hati yang hanya didominasi oleh Alloh semata. Tidak ada rasa ingin dilihat, ingin dipuji oleh orang lain, tidak ada keinginan untuk dihargai oleh orang lain, yang ada hanyalah rasa ingin dinilai oleh Alloh saja. Merasa cukup dengan penilaian Alloh saja.
Saudaraku, ikhlas adalah gambaran tauhiid yang bersih. Oleh sebab itulah Rosululloh Saw. mewasiatkan kepada kita untuk berhati-hati terhadap riya’ karena ia adalah perbuatan syirik kecil. Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah syirkul ashghor (syirik kecil).” Maka para shahabat bertanya, ”Apa yang dimaksud dengan syirkul ashghor?” Beliau Saw. menjawab, “Ar riya’.” (HR. Ahmad)
Semoga kita selamat dari keadaan hati yang berpenyakit, yaitu hati yang kotor dengan niat selain niat lillaahi ta’alaa. Dan semoga Alloh senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang istiqomah menjaga hati untuk senantiasa ikhlas adalam beramal. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
*sumber: http://www.smstauhiid.com/ikhlas-yang-sempurna-aagym/