Budiman Sudjatmiko Gusar Lihat Aksi Mahasiswa Desak Jokowi Mundur


Budiman Sudjatmiko mengingatkan agar kritik dan aspirasi yang dilakukan melalui unjuk rasa sebaiknya berisi hal-hal substansif mengenai kinerja pemerintahan.

Mantan aktivis mahasiswa yang sekarang jadi Politisi PDI Perjuangan itu meminta agar unjuk rasa tidak digunakan untuk menyuarakan penggulingan pemerintahan.

"Demo boleh-boleh saja, tetapi kalau minta turunkan Jokowi, ya tunggu pemilu," ujar Budiman saat ditemui di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015).

Mantan aktivis Persatuan Rakyat Demokratik (PRD) itu mengatakan, penyampaian kritik adalah suatu keharusan untuk menjaga pemerintah agar tetap berfokus pada pembangunan kesejahteraan rakyat.

Ia berpendapat bahwa masyarakat sebaiknya memberikan waktu hingga pemerintahan selesai bekerja selama lima tahun.

"Kita tidak ingin ada kekacauan seperti di Mesir. Kritik untuk pemerintah itu tidak masalah, tetapi jangan dijatuhkan. Dia (Jokowi) bukan penjahat yang melanggar konstitusi," kata Budiman.

Anggota Fraksi PDIP di DPR itu menilai agenda Nawacita merupakan salah satu program terbaik yang dapat dijalankan oleh Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tidak membenarkan unjuk rasa yang sifatnya ingin menggulingkan pemerintah.

"Gerakan demokrasi harus dilakukan dengan niat baik. Kita tidak perlu defensif, apalagi Jokowi adalah pemimpin yang dibangun dari rakyat," kata Hasto.

Selama dua hari, ribuan mahasiswa menggelar unjuk rasa. Hari ini (Kamis, 21/5), Mahasiswa berbagai daerah yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan unjuk rasa di depan Istana, diantara seruan mereka adalah 'Culik Jokowi'.

Sumber: Warta Kota


Baca juga :