Aturan TNI Soal Jilbab Sangat Mengecewakan!


Panglima TNI Jenderal Moeldoko 'menganulir' pernyataan sebelumnya yang membolehkan penggunaan jilbab untuk prajurit wanita TNI.

Moeldoko mengatakan penggunaan jilbab itu hanya diperuntukkan bagi anggota perempuan TNI yang bertugas di Aceh.

"Aturannya sudah kita buat. Tak ada larangan. Kalau mau pake jilbab, tinggal pindah ke Aceh. Selesai persoalan," kata Panglima TNI, menanggapi pernyataan salah satu prajurit wanita TNI saat memberikan pengarahan kepada 1.381 hadirin yang terdiri dari prajurit TNI, PNS, Dharma Pertiwi, serta Komando Garnisun Tetap (Kogartap) III/Surabaya, di Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2015), dilansir KOMPAS.

Pernyataan Moeldoko ini sangat mengecewakan banyak pihak. Adalah Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris yang mengaku kecewa dengan aturan di TNI tersebut.

"Jujur saya kecewa," tegasnya seperti diberitakan RMOLJakarta (Jumat, 29/5).

Tetapi, aktivis perempuan anti-miras ini yakin suatu saat wanita TNI boleh berjilbab saat bertugas.

"Ini hanya persoalan waktu saja. Dulu saat di kepolisian juga seperti ini, sempat ditunda beberapa kali sebelum akhirnya resmi diperbolehkan lewat keputusan kapolri," tandasnya.

Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas juga mengungkapkan kekecewaannya pada sikap TNI yang mengklarifikasi pernyataan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko terkait wacana jilbab.

“Kecewa berat, ternyata sama saja dengan kepolisian dulu,” ujar Yunahar Ilyas seperti dilansir ROL.

Yunahar menambahkan, klarifikasi itu mengecewakan masyarakat yang sudah terlanjur senang dan memberi apresiasi kepada pernyataan Panglima TNI. Panglima TNI Moeldoko sebelumnya dianggap telah memberikan sinyal positif melalui pernyataannya pekan lalu.


Baca juga :