Asing "Mengamuk", Dana Rp 315 Triliun Menguap dari Bursa
JAKARTA, KOMPAS.com - Mendung masih enggan pergi dari pasar saham Indonesia. Tiga hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor 6,07 persen ke posisi 5.105,56. Semua sektor kemarin kompak memerah. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks saham minus 2,32 persen.
Dana asingpun lari tunggang langgang. Enam hari terakhir, pemodal asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell sekitar Rp 6,94 triliun. Empat hari terakhir, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia anjlok Rp 315 triliun, dari Rp 5.479 triliun di 24 April lalu menjadi Rp 5.164 triliun, kemarin.
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/30/101100926/Asing.Mengamuk.Dana.Rp.315.Triliun.Menguap.dari.Bursa)
>> Kekhawatiran Investor Asing Atas Perlambatan Ekonomi Indonesia Menyebabkan Aksi Jual Terus Terjadi Di Lantai Bursa.
>> Pertaruhan terakhir Presiden Joko Widodo di mata para investor adalah target pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi tahun ini tak sebagus perkiraan, IHSG semakin terpuruk dan orang mulai putus harapan. [padahal para pengamat banyak yang menyangsikan, karena target yang pertumbuhan yang terlalu bombastis]
***
Sungguh, walau saya oposan Pak JKW... tetapi saya tidak happy dengan keadaan ini, karena jika sampai terjadi krisis... SEMUA rakyat Indonesia akan menanggung akibatnya.
Hanya saja, apa yang terjadi kini adalah sebuah pembuktian bahwa HEBAT itu masih SEBATAS CITRA yang masih perlu kerja keras untuk bisa dibuktikan!
(Tara Palasara)