(alm) Pepeng, Menghadap Allah dengan Tersenyum...


Dan beliau pun tersenyum....

Innalillahi wa inna ilayhi raaji'un.. telah berpulang dengan tenang.. pak Ferrasta Soebardi (alm.Pepeng). Pengakhiran indah, dari sebuah perjuangan panjang.. yang tentunya tak mudah.

Kisahnya, mengingatkan kita pada kekuatan iman nabi Ayub, a.s. Ujian hidup (termasuk kesehatan), ternyata menjadi jalan yang semakin meneguhkan kemuliaan. Keshabaran yang tak terukur kedalamannya. Nabi Ayub senantiasa merasa bahwa ujian yang menimpanya, belumlah apa-apa, belumlah sebanding dengan lamanya nikmat yang sudah beliau terima.

Yaa, mungkin itu pula yang menjadi sumber semangat juang seorang Ferrasta Soebardi. Hati dan pemikiran yang lapang...

Mashaa Allah, 10 tahun bukanlah waktu yang singkat. 10 x 365 hari= 3650 hari.. beliau berdamai dengan peran barunya. Kelumpuhan yang memang membatasi gerak raga, namun ternyata tidak sedikit pun mengurangi gairah dalam bekerja dan berkarya.

Tidak menyengaja untuk menghentikan perjuangan, sebelum Allah sendiri yang menghendaki. Lakukan selama masih bisa melakukan, lakukan..apa yang bisa dilakukan. Tidak ada keluhan, tak ada guratan kepiluan.. semua diterima sebagai bagian dari rangkaian alur kehidupan.

Allah.. adalah sesuai prasangka hambaNya. Saat seseorang mampu meyakini bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik dariNya, maka akan selalu merasa baik pula hidupnya. Bila pun dirasakan sakit, berat, pedih.. namun mereka selalu meyakini bahwa itu lah yang akan menghantarkannya pada kondisi wafat yang didamba-damba.

Senyum. Aah, manisnya senyuman saat ajal menjelang, menggambarkan dimana seseorang akan ditempatkan. Akan kah kita bisa berpulang dengan senyuman yang begitu menawan? Tersenyum karena telah diperlihatkan jannah yang selama ini diidamkan.. senyuman karena hendak bertemu dengan Allah sang rabbul izzati.

Selamat jalan, wahai saudara seiman.. ketegaranmu begitu menginspirasi kami.

Kami yang juga sedang mengantri, untuk menghadap illahi....

__
*dari fb Chika Ananda

Baca juga :