Oleh Dr Amir Faishol Fath
Peristiwa datangnya pengungsi saudara kita dari Rohingnya adalah ujian dari Allah. Seakan Allah menuntut bukti mana imanmu sebagai seorang muslim? Seakan Allah mengatakan: Mana nikmat rasa aman yang telah Aku berikan kepadamu? Apakah engkau merasa nyaman kalau dibantai seperti mereka lalu kamu cari tempat pengungsian dan ditolak di mana-mana?
Lebih lanjut, Allah seakan mengatakan: bukankah kamu orang Islam? Pemimpinmu juga orang Islam? Tapi mengapa kamu keberatan menerima saudaramu seiman yang minta bantuanmu? Secara kemanusiaan saja itu sudah wajib membantu apalagi sesama iman? Iman apaan yang kamu punya? Bukankah negeri yang kamu pimpin itu dariKu? Bukankah kamu jadi pemimpin karena Aku yang mengizinkan? Bukankan setiap hari kamu baca Al Quran? Bukankah dalam Al Quran ada perintah bahwa kamu wajib bersaudara? Bukankah sudah Aku tegaskan bahwa imanmu tidak ada gunanya kalau kamu tidak bersaudara? Dengarkan Aku berfirman: "innamal mu'nuuana ikhwatun".
Lebih lanjut Allah seakan mengatakan: suatu saat kalian akan kembali kepadaKu. Lalu akan Aku minta pertanggungjawaban atas kepemimpinan yang kamu lakukan. Jangan mengira Aku lalai. Aku tetap meamantau apa yang kamu kerjakan. Dengarkan Aku berfriman: inna rabbaka labil mirshaad.
Lebih lanjut seakan Allah berkata: Aku bisa membuat kamu hancur seperti kaum Aad dan Tsamud. Atau minimal seperti mereka yang menderita. Jangan merasa hebat. Mereka datang ke negerimu itu atas izin Aku untuk menguji iman kalian. Sekarang kelihatan bahwa imanmu sebagai pemimpin tidak jelas.
Ya Allah ampuni kami dan ampuni kelemahan iman kami.