Abdullah Hehamahua, Sosok Yang Bersih dan Sederhana Tepat Untuk Pimpin KPK


*dari twit  BiLLY KHAERUDIN (@BiLLYKOMPAS), wartawan Kompas, terkait pandangannya pada sosok Abdullah Hehamahua (mantan penasihat KPK) untuk calon pimpinan KPK.

1. Untuk soal pemberantasan korupsi, jika pak Abdullah (Hehamahua) dijadikan benchmark para penyelenggara negara, republik ini Insya Allah bisa bersih

2. Gw ga sepakat dg pandangan pribadi pak Abdullah soal perempuan. Tp kalau soal korupsi gw akan bilang, sebaiknya pejabat kita meneledani dia

3. Saat menjadi pejabat negara, pak Abdullah orang yang sangat disiplin untuk tidak menikmati apa yang bukan menjadi haknya. Sangat disiplin

4. Pak Abdullah itu tak akan makan suguhan tuan rumah jika dia diundang dlm kapasitas sbg pejabat. Bahkan jika suguhan itu hanya berupa kudapan

5. Sebagai penasehat KPK, pak Abdullah berhak mendapat mobil dinas. Tapi dia sama sekali tak pernah menggunakannya utk kepentingan pribadi

6. Setiap kali pak Abdullah pulang dari KPK untuk menengok keluarganya di Malaysia, dia tak pernah menggunakan mobil dinas ke bandara soetta

7. Meski berhak menggunakan mobil dinas, pak Abdullah memilih menggunakan taksi dari kantor KPK ke bandara. Dia tahu itu kepentingan pribadi

8. Kalau seluruh pejabat kita meneledani pak Abdullah utk urusan kesederhanaan & disiplin menikmati yg hanya jd haknya. Negara hemat triliunan

9. Saya sih mendorong pak Abdullah ikut seleksi komisioner KPK. Justru kita akan lihat, seberapa obyektif pansel yg semuanya perempuan itu

10. Apakah pandangan pribadi pak Abdullah soal perempuan, membuat pansel bersikap subyektif thd kapasitas dia dlm soal anti korupsi? Menarik

11. Pansel pimpinan KPK jilid III menempatkan Pak Abdullah di 3 terbaik calon komisioner, di bawah Bambang Widjojanto dan Yunus Husein

***

Sebagaimana diberitakan, Abdullah Hehamahua termasuk yang mengkritik penunjukan 9 orang Pansel KPK yang kesemuanya perempuan.

Presiden telah mengumumkan sembilan anggota Pansel Capim KPK. Mereka bertugas untuk menjaring 4 capim KPK untuk periode 2015-2019. Khusus untuk satu pimpinan, DPR tinggal memilih antara Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata yang telah dijaring oleh pansel terdahulu.

Baca:
Pansel KPK Semua Perempuan, Hehamahua: Innalillahi.. Kiamat Sudah Dekat
Hehamahua: Perempuan Juga Banyak Korupsi


Baca juga :