Ridwan Kamil: Lokalisasi Bukan Solusi untuk Prostitusi


Masalah prostitusi kembali menjadi sorotan di Kota Bandung pasca-penggerebekkan praktik prostitusi rumahan di Jalan Dewi Sartika beberapa waktu lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan dukungan sepenuhnya untuk pemberantasan praktik prostitusi di kotanya.

"Pemkot (Pemerintah Kota Bandung) tidak akan diam," ujar Ridwan saat ditemui di Balai Kota, Senin (20/4).

Ridwan menyatakan praktik prostitusi sudah merupakan sebuah 'penyakit' sejak dulu dan di banyak daerah. Karena itu, ketika ada keseatan untuk menindak praktik ilegal tersebut, Pemkot Bandung akan memberi dukungan bagi kepolisian untuk segera menindak. Hanya saja, dalam praktiknya, memang dibutuhkan informasi yang jelas terlebih dahulu.

Tidak hanya praktik prostitusi berkedok rumahan yang akan diberantas oleh Ridwan. Ia juga menyatakan ingin menindak dan menghapuskan praktik prostitusi melalui sosial media seperti Twitter. Tetapi, Ridwan mengakui jika pembongkaran praktok prostitusi online jauh lebih rumit. Pasalnya, jejaring sosial merupakan media yang "cair".

Meski prostitusi juga menjadi polemik tersendiri di Kota Bandung, Ridwan tidak berniat untuk mengikuti jejak Gubernur DKI Jakarta yang mewacanakan lokalisasi untuk mengatasi prostitusi ilegal. Bagi Ridwan, penyelesaian prostitusi di Kota Bandung tidak bisa sesederhana itu. Ada nilai sosial dan keagamaan atau non matematis yang juga perlu diperhatikan.

"Ini Bandung kang. Kalau baca sejarah keislamannya, nggak apple to apple (tidak bisa dibandingkan) dengan Jakarta," ungkapnya.

Karena itu, Ridwan lebih memilih untuk memberantas prostitusi dengan metodenya sendiri. Dalam hal ini, Ridwan menegaskan akan memberi dukungan penuh untuk Kepolisian di Bandung dalam memberantas prostitusi.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Besar Kota Bandung berhasil mengungkap praktik prostitusi rumahan di Kota Bandung. Dari pengungkapan tersebut, kepolisian berhasil mengamankan lima germo dan 27 PSK.(ROL)

Baca juga :