Presiden Jokowi Gelorakan Semangat Bandung dalam Pidatonya


Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terakhirnya dalam peringatan Konferensi Asia-Afrika pada hari ini (Jum'at, 24/4).

Pidato ini disampaikan di gedung Merdeka yang terletak di jalan Asia-Afrika, yang juga tempat digelarnya KAA 60 tahun yang lalu.

"Di gedung inilah para pendahulu kita menginsiprasi dunia. Di ruangan ini, semangat sang inisiator pemimpin besar Soekarno masih menggema. Di ruangan ini juga gelora perjuangan pemimpin besar Djawahral Nehru terasa masih menyala," ujarnya membuka pidato.

Jokowi juga menyebutkan tentang semangat solidaritas pemimpin besar Mohamad Ali Kogra yang belum padam juga cita-cita suci pemimpin besar Otelasdla untuk memakmurkan rakyatnya terasa masih menggema.

"Di ruangan ini, kesabaran revolusioner terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita. India adalah cita-cita, Pakistan adalah cita-cita, Srilanka, Myanmar, begitu juga Indonesia adalah cita-cita tentang kehidupan yang merdeka, adil dan sejahtera, cita-cita yang menjadi inspirasi lahirnya semangat Bandung," sambungnya.

Dari Bandung pulalah, lanjut Jokowi, perjuangan atas kemerdekaan, kesejahteraan, dan keadilan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika digelorakan.

"60 tahun yang lalu hanya tiga negara Afrika yang hadir di KAA, bahkan Libya sudah hadir dengan kain putih bertuliskan negaranya, dia belum merdeka dan belum punya bendera," ucapnya.

Kini peta dunia berubah, lanjut Jokowi. KAA tahun ini dihadiri oleh 91 negara dengan semangat yang sama dan tantangan berbeda, yaitu semangat untuk memakmurkan rakyat Asia-Afrika.

"Kita menyadari bahwa cita-cita kita harus diraih melalui kerja sama, harus bermitra secara sejajar dengan negara lain, sekali lagi bekerja sama secara sejajar dengan sahabat dari negara lain," tandasnya.[wid/RMOL]
Baca juga :