Kesan Mendalam Bertemu Ridwan Kamil 'Sang Pemimpin'


*dari status fb Hilda B Alexander (21/4/2015)

Kesan saya selama berinteraksi dengan sosok ini adalah, visioner dan penuh semangat.

Kali pertama kesan itu tertangkap saat menjadi pembicara di acara National Gathering Skyscraper City Indonesia tahun 2010 di Ciputra World 1 Jakarta.

Dengan cergas, Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan bagaimana sebuah desain itu bekerja untuk manusia....

Pemikiran tersebut, terang saja sangat mencengangkan, melampaui pemikiran pada zamannya.

Interaksi kedua saat mewawancarainya usai kantornya terpilih sebagai Top 10 BCI Architects...

Lagi, kali ini saya dibuat tak berkutik dengan terobosan barunya dalam menggagas bagaimana sebuah kota itu dikelola, keluar dari tradisi panjang tata kelola konvensional yang buruk dan boros.

Kali ketiga ketika bersama-sama menjadi peserta Jotun Colouring World di Bali. Emil, yang saat itu sangat asyik dengan gadget-nya justru sudah menunjukkan "benih-benih" menjadi pemimpin.

Dan benar saja, ketika saya berselanjar di forum skyscrapercity, menemukan Emil dengan bantahannya bahwa ia akan maju menjadi calon Bandung Satu.

Namun, bantahan Emil itu justru semakin mengukuhkan kesan bahwa dia sejatinya "geregetan" dengan perkembangan kota kelahirannya yang dikelola ala kadarnya, tidak sesuai dengan citra Bandung sebagai penghasil para planolog kelas dunia...

Dan pertemuan terbaru tadi siang, sosok Emil kian memberikan emphasis bahwa dia tak sekadar wali kota, melainkan pemimpin..

Dengan jantan Emil mengatakan kepada saya... "Ya, kata pencitraan harus dikaji ulang supaya tidak berkonotasi negatif"...

Emil menjawab pertanyaan saya kenapa dia "sewot" atau sedikit tersinggung dengan artikel berjudul, "Bandung Technopolis, Summarecon, dan 'Proyek Pencitraan'"....

Padahal pada alinea pertama jelas-jelas tertulis "Bandung technopolis butuh pencitraan yang intensif"...

Emil pun tersenyum seraya berkata "Ya penggunaan kata pencitraan harus ditinjau oleh ahli bahasa agar tidak selalu terkesan negatif...."

Ini adalah pengalaman berharga yang saya dapatkan dari seorang Emil, sang pemimpin....

TABIK!!!


Baca juga :