Fahira Idris Minta Panitia Pesta Bikini Pelajar SMA Dilaporkan Polisi


Acara pesta bikini pelajar SMA dengan tema 'Splash After Class' untuk merayakan berakhirnya Ujian Nasional (UN) pada Sabtu (25/4) memang telah dibatalkan. Namun kasus itu harus terus ditindaklanjuti.

Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris mengaku geram ada saja oknum-oknum yang tidak punya hati dan pikiran sehingga tega merusak generasi muda Indonesia.

Bahkan, wanita yang juga konsen soal masalah miras ini menegaskan, dengan menghalalkan segala cara untuk mereguk keuntungan pribadi yaitu mencatut beberapa nama sekolah dengan harapan banyak siswa yang membeli tiket dan mengikut acara ini.

"Saya minta sekolah-sekolah yang namanya dicatut, laporkan EO yang bernama Divine Production itu ke polisi atas pencemaran nama baik. Kelakukan mereka benar-benar tidak bisa dimaafkan, mencatut nama sekolah untuk menjebak anak-anak kita agar ikut acara yang bahaya ini. Pokoknya, orang-orang seperti ini harus diberi sanksi hukum tegas," kata Fahira di Jakarta, Jumat (24/4).

Menurut Fahira, apa yang dilakukan pihak penyelenggara bikini party sudah memenuhi unsur pencemaran nama baik karena sekolah-sekolah yang namanya dicatut telah diserang kehormatannya, direndahkan martabatnya, sehingga namanya menjadi tercela di depan umum.

"Menurut KUHP, unsur pencemaran nama baik sudah terpenuhi. Karena informasi ini juga disebar di media sosial maka pelaku juga harus dijerat dengan UU ITE dengan ancaman pidana enam tahun. Kalau memang nanti terbukti bersalah, izin EO-nya juga harus dicabut," jelas Fahira.

Bahkan Fahira merasa, fenomena pool party dengan dress code bikini yang menyasar anak-anak SMA selepas UN, bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lain di Indonesia.

"Anak-anak kita ini jadi korban. Biang masalah yang merusak remaja kita ini. orang-orang dewasa yang di otaknya hanya bagaimana memanfaatkan momentum untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan rasa ingin tahu remaja kita yang begitu besar. Orang-orang seperti yang harus diberantas, dan ini momentumnya," pungkas wanita yang juga konsern pada masalah miras ini. [prs/RMOL]

Baca juga :