Fahri Hamzah di Makam Imam Bukhori |
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah beberapa hari lalu melakukan kunjungan kerja ke Uzbekistan. Fahri diundang KPU setempat untuk membahas tentang Pemilu Presiden.
Berikut penuturan Fahri yang disampaikan melalui akun twitternya (2/4/2015):
1. Sedikit catatan tentang #AsiaTengah yang saya kunjungi atas undangan KPU setempat beberapa waktu lalu.
2. Kazakhstan akan menyelenggarakan pemilu presiden tanggal 25 april yang akan datang.
3. Sementara Uzbekistan sudah selesai pemilu presiden tanggal 29 Maret kemarin.
4. Saya berkesempatan meninjau pencoblosan di beberapa TPS di propinsi Samarqand, Uzbekistan.
5. Keesokan harinya pengumuman yang kami dengar bahwa incumbent Islam Karimov menang lebih 90%.
6. Ini peta AsiaTengah dan Kazakhstan Uzbekistan berbatasan...
7. Tahun 2011 sepulang umroh saya mampir di Bukhoro di Samarqand ini daerah kelahiran perawi hadits terkenal.
8. Tahun 2008 saya diundang parlemen Kyrgyzstan untuk ceramah di hari kemerdekaan mereka.
9. Mereka tertarik belajar tentang demokrasi Indonesia. Yang dianggap matang.
10. Jangan lupa bahwa negara2 #AsiaTengah merdeka dari UniSovyet tahun 1991.
11. Dan kita di Indonesia kaget mengetahui bahwa negara2 #AsiaTengah eks UniSovyet berpenduduk muslim mayoritas.
12. Tapi setelah sekian tahun mengamati #AsiaTengah baru pekan lalu sy sempat ikut Jumatan di Astana.
13. Astana adalah ibukota baru bagi Kazakhstan pindahan dari Almaty yang jadi kota dagang.
14. Ada masjid mewah di sela-sela perkantoran bisnis dan pemerintahan baru yang mewah di kota Astana.
15. Jumatan yang padat. Di kota yang berpenduduk kurang sejuta itu konon masjid hanya 2 buah.
16. Dan memang di semua negara yang saya datangi hampir tak ada rumah ibadah kecuali sebagai simbol.
17. Kita dapat mengerti karena rezim komunis Sovyet menganggap agama sebagai sumber penyakit.
18. Maka agama dan simbol2-nya dimusnahkan dari daerah yang pernah menjadi pusat kejayaan Islam itu.
19. Maka saya terharu mendengar cerita dari Imam masjid di komplek makam Imam Bukhori di Samarqand.
20. Bahwa komplek itu dibuka kembali atas jasa presiden Sukarno.
21. Tahun 1956 atau versi lain tahu 1961 pemimpin Sovyet Nikita Kruschev mengundang Bung Karno ke Moskow.
22. Tapi 'sang fajar' memberi syarat bahwa dia mau datang kalau diijinkan berkunjung ke makam Imam Bukhori.
23. Masalahnya Kruschev tidak tahu makam itu dimana karena semua simbol agama tidak penting.
24. Maka setelah ditemukan, Bung Karno terbang ke Samarkand untuk berziarah.
25. Betapa kecewanya beliau melihat bangunan yang sudah berumur 870 tahun itu terbengkalai.
26. Dan Bung Karno minta itu dipugar. Sejak itulah kompleks pemakaman Imam Bukhori kembali mendapat perhatian publik.
27. Menurut cerita pengantar saya, presiden Karimov kalau datang ke Samarkand selalu diawali dengan berkunjung ke sana.
28. Beruntunglah kita yang pernah punya pemimpin yang kharismanya terasa di dunia sampai hari ini. #AsiaTengah
29. Dan di masjid Astana itu kami merasa seperti disambut mesra setelah jumatan ...
30. Ratusan atau mungkin ribuan tangan mengulur bersalaman. Dengan kalimat pendek 'assalamualaikum'.
31. Sehabis jumat dan berpisah dengan imam masjid kami diantar oleh 4 anggota DPR makan siang.
32. Dua di antara anggota yang ikut sholat rupanya kagum sekali pada kami..apa pasal?
33. Rupanya karena ada salah satu di antara kami sempat mengingatkan bacaan imam saat lupa.
34. Itu dianggap kejadian besar karena Imam sangat dihormati dan disegani di sana.
35. Maka perbincangan sambil makan seru sekali. Ada banyak pertanyaan lucu.
36. Yang penting adalah karena mereka heran kok kita bisa sholat 5 waktu?
37. Dapatlah dibayangkan berapa serunya pertanyaan. Tentang agama dan negara serta bagaimana mengaturnya.
38. Ini tentu panjang...dan seru...Saya hanya meringkas sekilas...#AsiaTengah
39. Diskusi itu menarik untuk mereka yang salah paham kepada agama. Yang ekstrem ke kiri atau ke kanan. #AsiaTengah
40. Lain kali kita perdalam. ..#AsiaTengah
-to be continued-