Posisi Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak lagi kosong. Pascapengunduran diri Kartika Wirjoatmodjo 17 Maret 2015 dari jabatan sebagai anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif LPS telah menetapkan penggantinya.
Mengutip siaran tertulis, Jakarta, Kamis (19/3), Dewan Komisioner LPS telah menunjuk Fauzi Ichsan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Eksekutif terhitung sejak tanggal 19 Maret 2015.
Fauzi Ichsan mulai aktif bergabung di LPS sebagai anggota Dewan Komisioner sejak 28 Februari 2015. Sebelum di LPS, yang bersangkutan adalah Managing Director, senior economist and head of government relations Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia.
Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (persero) memutuskan Kartika menjadi salah satu direksi.
Saat Pilpres lalu, Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ichsan juga dinilai kacau dan menyesatkan publik karena berspekulasi bahwa sosok Jokowi diyakini mampu membuat posisi rupiah terhadap dollar bakal perkasa Rp 11.400/US$ dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mampu bertengger di level 5.200 di akhir tahun 2014. Ini kacau dan ngawur, demikian jagat dunia maya ketika itu.
Netizen menganggap, Fauzi Ichsan menyesatkan dan kacau karena membuat pernyataan lebay dan irasional bahwa Sosok Jokowi dinilai pengusaha dan investor sebagai market friendly serta bisa mengimplementasi janji-janjinya. ''Rupiah bisa Rp 11.400 di akhir 2014, triwulan IV, IHSG juga bisa menguat 5.200," ungkap Fauzi dalam Seminar Wealth on Wealth dan Outlook Perbankan dan Investasi di 2014, di Hotel Sangri-La, Jakarta. Ngawur sekali Fauzi ichsan yang juga anak lelaki Poppy Dharsono, mantan anggota DPD RI ini.
Pernyataan Fauzi ini bakal menuai kecaman dan kemarahan rakyat jika nanti tidak terbukti, sebab Jokowi miskin gagasan dan pemikiran soal kebijakan ekonomi. ''Rupiah bakal keblusuk lebih dalam dan ambruk kalau Jokowi naik sebab diyakini Jokowi bakal seperti SBY, tak mampu mendongkrak ekonomi,'' kata para analis dan peneliti di berbagai media sosial.
Selain soal prediksi rupiah yang ternyata tak terbukti, Fauzi Ichsan juga dulu yang mengusulkan kenaikan harga BBM di awal pemerintahan Jokowi. (Baca: Fauzi Ichsan Sarankan Jokowi-JK Naikkan Harga BBM).