Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang mengajukan pengunduran diri. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menganggap wajar bila banyak PNS yang mengundurkan diri.
Menurutnya, sejak awal Ahok sudah menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif seperti menekan PNS dengan ancaman pemecatan dan rotasi jabatan per tiga bulan.
"Ya, saya kira wajar saja kalau iklim kerja tidak kondusif, sehingga mereka mengundurkan diri, artinya ini tanggung jawab pemimpin dong, itu kan salah satu bentuk protes dari bawahan pada atasannya," ujar Taufik seperti dilansir Metrotvnews.com, Rabu (18/3/2015).
Senada dengan Taufik, anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman juga mengatakan sikap Ahok sangat arogan dengan mengancam para PNS. Karenanya, tak heran bila kini PNS memilih untuk mengundurkan diri. Prabowo mengatakan, mantan Bupati Belitung Timur itu seharusnya dapat memahami dan mendengarkan keluhan dari bawahannya.
"Cara Ahok yang sedkit-sedikit main pecat tidak benar, seharusnya Ahok mengerti itu," tutur Prabowo.
Tidak hanya PNS golongan rendah yang mengundurkan diri tapi para pejabat juga pada mengundurkan diri.
Kepala Suku Bidang Jabatan Struktural Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Bahrudin mengatakan, hingga saat ini BKD DKI telah menerima surat pengajuan pengunduran diri dari 15 pejabat dari golongan eselon IV.
“Dari bulan Februari kami sudah mulai menerima surat pengunduran diri dari pejabat eselon IV yang baru,” kata Bahrudin di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (18/3).
Biasanya, PNS akan senang dipromosikan dengan jabatan yang baru, apalagi dinaikkan golongannya. Tetapi saat ini, justru banyak yang merasa tidak kuat dan mengundurkan diri.
“Ini sejarah, PNS minta mengundurkan diri dari jabatannya yang lebih tinggi. Sebelumnya di DKI belum pernah ada yang mengundurkan diri seperti ini,” ujarnya.