Kerja adalah karakter asasi kami, kami yang petani berangkat lepas subuh, rehat di pematang siang hari dan pulang sore hari....
Kami yang jualan sayur dan buah di pasar berangkat sebelum subuh, kami tunggu 'pengepul' lebih dulu, dan paginya kami kelilingkan ke kampung-kampung...
Kami yang di birokrat (PNS/TNI-Polri) berangkat tidak terlalu pagi, tapi kami sering pulang larut, begitu prosedurnya, meski tugas selesai, kami tetap tak boleh tinggalkan kantor....
Kami yang di swasta, kami habiskan waktu bekerja di hampir semua jam yang kami miliki, katanya: kami pertahanan ekonomi makro, atas nama cinta Tanah Air kami relakan waktu dengan keluarga...
Semua telah bekerja secara nyata dalam kesungguhan meski slalu ada kurangnya...
Lalu siapa yang kau ajak 'ayo kerja'?
Kami telah lama bekerja, dengan sgala daya dan upaya, agar terwujud Indonesia yang lebih baik.....
Kau?
Kau sudah bekerja?
Kau sudah jalankan Tupoksi mu?
atau Kau lebih suka jalan-jalan dan bicara tingkat dewa?
Jelaskan saja siapa dirimu dan apa tugasmu.....
[ekonomi rupiah 'gila'
hukum & politik campur aduk
budaya dan moral bangsa mengkhawatirkan]
(Yudha Permana Putra)