Berprestasi Bangun Insfratruktur, Jawa Barat Digaet Inggris

Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mendapatkan lampu hijau mengenai pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Pasalnya, negara di benua Eropa itu mulai tertarik berinvestasi ke bandara yang rencananya rampung 2017 mendatang. Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik memboyong beberapa pengusaha ke Kantor Gubernur Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, 19 Maret 2015. Mereka melakukan perbincangan secara tertutup dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

Usai pertemuan, Dubes Inggris Mozzam Malik mengatakan kunjangan ini merupakan kali keduanya. Pihaknya berdiskusi untuk memperdalam hubungan dan kerja sama antara Inggris dan Jawa Barat.

"Ada banyak kesempatan investasi di Indonesia, Jabar menjadi salah satu yang paling besar dan penting. Tadi kita berdiskusi tentang proyek infrastruktur dalam bidang transfortasi umum, bandara dan pengelolaan air," tutur Moazzam.

Moazzam mengaku bisa mencarikan solusi kerja sama antara Pemprov Jabar dan Inggris. Selain dengan pengusaha, pemprov bisa bekerja sama dan menciptakan hubungan khusus dengan salah satu pemerintah provinsi di Inggris.

"Kami mulai memproses untuk menciptakan hubungan Jabar dan Inggris yang sangat dekat," ungkap dia.

Perusahaan inggris, lanjut Moazam, memiliki pengalaman khusus di bidang infrastruktur. Termasuk dalam pembangunan bandara, jalan tol dan gedung publik. Bahkan, para perusahaan tersebut menyatakan siap untuk bekerja sama.

"Insya Allah kalau berhasil kami berinvestasi dalam proyek di Jabar," ucap dubes yang beragama Islam ini.

Saat ini para pengusaha inggris sudah banyak bekerja serta berinvestasi di Indonesia. Mozzam berharap Jabar dan Inggris mulai menciptakan hubungan investasi. Tak hanya itu, Moazzam juga memuji pemerintah Jabar yang serius menggarap beberapa proyek infrastruktur.

"Kami akan mempelajari lebih lanjut tentang proyek di Jabar dan bagaimana menggunakan publik private partnership (kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta) untuk menarik investasi swasta di Indonesia," pungkasnya.
Baca juga :