BALIKPAPAN - Membeli adalah donasi. Inilah kata-kata yang diucapkan para panitia Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam mempromosikan kepada pengunjung untuk membeli merchandise yang mereka jual. Mereka menggelar lapak di depan pintu masuk dome jalan Ruhui Rahayu Balikpapan, Minggu (1/2/2015).
Acara konser amal peduli rakyat Palestina tidak hanya menggalang dana dari hasil lelang dan sumbangan sukarela. Menjual berbagai pakaian dan aksesoris juga menjadi langkah alternatif yang dilakukan beberapa yayasan dalam menggalang dana untuk disumbangkan ke Palestina.
SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Nurul Fikri satu diantara penggalang dana melalui berjualan barang. Barang - barang yang dijual sebagian berasal dari sumbangan orang tua wali murid. Nantinya SDIT mendonasikan uang hasil berjualan sebesar Rp 10 juta. "Kemarin sudah Rp 5 juta, kami menargetkan Rp 10 juta dari hasil penjualan untuk disumbangkan ke Palestina," ungkap Hadi, panitia galang dana SDIT Nurul Fikri. (Baca juga: Foto Masjidil Haram Laku Rp 50 Juta).
Konser usai bukan berarti aksi galang dana berakhir. Hal ini dimanfaatkan panitia KNRP untuk mendapatkan dana bantuan yang lebih besar dari pengunjung. Panitia KNRP menjual barang -barang diantaranya kaus, kemeja, gantungan kunci, pin, ikat kepala dan berbagai aksesoris lainnya berlambang Palestina.
Dari hasil penjualannya nanti seluruh hasilnya akan disumbangkan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza. Panitia menargetkan bantuan dana sebesar Rp 3 miliar selama kegiatan galang dana di Balikpapan. "Untuk wilayah Balikpapan kami menargetkan Rp 3 miliar dana sumbangan untuk rakyat Palestina. Penggalangan dana dilakukan dalam acara konser amal, sumbangan dari berbagai yayasan dan majelis taklim, dan juga hasil dari penjualan marchandise," Adi, panitia KNRP.
sumber: kaltim.tribunnews.com