Ditulis Oleh Abrar Rifai*
Terkait perseteruan Gus Nuril Arifin dengan sebagian Habaib, saya sebenarnya mengikuti dan menelusuri semua yang terkait dengan hal tersebut. Sedari awal, saya sudah mengkhawatirkan bahwa apa yang sama sekali tak mencerahkan dan mendidik ummat ini akan terjadi.
Saya melihat persoalan ini begitu pelik dan mengkhawatirkan. Saking peliknya, saya yang biasanya mudah saja menulis, tapi untuk menuliskan masalah ini pena saya beku. Tangan saya tak bisa bergerak. Tut keyboard saya tak merespon.
Di samping itu, saya sengaja tak mau menjadi satu di antara orang yang ikut menyebarkan bahwa masalah ini benar-benar ada. Karena semakin tersebar, akan semakin membuat polarisasi pendukung kedua belah pihak. Yang cepat atau lambat polarisasi tersebut pasti akan mengkristal!
Padahal, sebagai orang yang kebetulan berkhidmah di komunitas habaib dan juga berteman dengan beberapa gus, sebenarnya banyak yang perlu ditulis.
Puncaknya, adalah penghentian Gus Nuril saat berceramah di Jakarta baru-baru ini. Saya sudah melihat videonya dari awal Gus Nuril ceramah sampai akhirnya beliau dihentikan.
Saya tidak mau menyinggung isi ceramah beliau, karena bagaimana pun penilaian saya tak akan terlepas dari subyektifitas. Tapi yang ingin saya tegaskan di sini, sejauh yang saya pelototin dan simak dari tayangan tersebut, saya tidak melihat bahwa Habib Ali Bin Husein Asseggaf sengaja menghentikan Gus Nuril.
Saya justru melihat bahwa Habib Ali berupaya menyelamatkan Gus Nuril. Pada awal-awal Gus Nuril mulai diteriaki, Habib Ali masih duduk di tempatnya. Yang tampak adalah seorang pemuda -sepertinya panitia, menghampiri Gus Nuril dan memegang pundak beliau.
Habib Ali memang sempat menyela ceramah Gus Nuril, ketika Gus Nuril menyebut,“Di sini banyak habib habib dominan, tapi gak ada yang berani...” Itu pun Habin Ali menyela dengan sopan kepada Gus Nuril, “Mohon maaf Kyai, kita minta kepada guru kita (Gus Nuril) untuk menyampaikan sifat Nabi Muhammad. Kita minta kepada kyai kita untuk menyampaikan sirah Nabi Muhammad. Tidak usah kritik sana, tidak usah kritik sini.......”
Ketika hadirin semakin gaduh, Habib Ali baru bangun. Beliau maju ke depan, menenangkan massa. Massa yang semakin bersahutan meneriaki Gus Nuril terus diredam oleh Habib Ali.
Melihat situasi yang dirasa semakin tidak kondusif, Habib Ali memang akhirnya meminta Gus Nuril menghentikan ceramahnya. Dan beliau kemudian yang melanjutkan ceramah. Beberapa orang panitia pun menghampiri Gus Nuril untuk meminta beliau menepi.
Demikian, Wallahu A'lam.
*sumber: http://www.abraruna.com/2015/02/mendudukkan-insiden-gus-nuril-dan-habib.html
__
Video Ceramah Gus Nuril di Masjid Assu'ada Jatinegara Kaum-20 Feb 2015: https://www.youtube.com/watch?v=3JXd71veb8g&feature=share&fb_ref=share