Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Mohammad Ramdhan Pomanto melarang perayaan dan penjualan suvenir Valentine yang dianggapnya bukan berasal dari kebudayaan Indonesia.
"Saya melarang perayaan termasuk penjualan suvenir-suvenir valentine yang bergambar love atau hati," kata Ramdhan kepada Wartawan di Balai Kota Makassar, Selasa (10/2/2015).
Menurut dia, perayaan atau pembelian produk tanda hati cenderung hanya mengikuti budaya asing yang tidak sesuai budaya Timur. "Ini mengajak kita kesesatan dan mengarah kesusilaan, kasih sayang tidak mesti harinya di buat-buat, karena kasih sayang itu tidak ada batasan apalagi penentuan hari," tegasnya.
Pihaknya berencana akan mengelar inpeksi mendadak atau sidak ke sejumlah penjual suvenir Valentine di Kota Makassar. "Saya tidak pernah setuju ada Hari Kasih Sayang atau disebut Valentine's Day, kita segera sidak," ujar Ramdhan, yang sapaan akrabnya Danny Pomato itu.
Terpisah, Rahmawati salah satu pedagang souvenir valentine di jalan Sungai Saddang mengaku kaget akan ada sidak. "Sidaknya kapan, kenapa baru sekarang. Kami tidak tahu ada larangan menjual suvenir karena tahun-tahun lalu tidak dilarang, ini jelas merugikan kami para pedagang," keluhnya.
Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day jatuh pada 14 Februari.
Asal usulnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinu. Simbol modern Valentine berbentuk kartu hati dan gambar sebuah cupido atau bersayap.
Pada abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta terus memproduksi kartu ucapan secara massal dan dikembangkan sampai pada suvenir-suvenir.
sumber: Kabar24