By: Nandang Burhanudin
Subhanallah. Walhamdulillah. Walaa Ilaaha Illallah. Wallaahu Akbar. Saya tak henti-henti bertasbih, meyakini bahwa Allah tidak akan pernah menerlantarkan hamba-hamba-Nya yang berjuang membela agama Allah. Terutama pejuang-pejuang di Palestina (Gaza) yang diwakili HAMAS-Jihad Islam, di Mesir yang dikomando Ikhwanul Muslimin, di Saudi Arabia dengan Raja Salman, juga AKP di Turki yang dipimpin Erdogan serta Emir Qatar.
Setelah revolusi di lingkungan istana Saudi, Raja Salman kembali melakukan gebrakan-gebrakan baru. Di antaranya:
1. Menunjuk kembali Dr. Syaikh Syuraim, sebagai imam dan khatib tetap Masjidil Haram.
2. Membebaskan ratusan tawanan politik dari penjara-penjara Saudi Arabia.
3. Fokus mereformasi ekonomi dengan memperhatikan tunjangan sosial, pemberian rumah gratis untuk warga Saudi, dan tentunya menutup bantuan untuk rezim-rezim diktator.
4. Membatalkan ancaman tehadap Qatar, yang di era Raja Abdullah Saudi mengancam akan mengisolasi Qatar dan mengeluarkan dari keanggotaan Majlis Kerjasama Teluk.
5. Menempatkan pangeran-pangeran Saudi yang memiliki kedekatan dengan Turki. Di antaranya menunjuk Pangeran Muhammad bin Naif, sebagai penanggungjawab kerjasama dengan Turki untuk membendung arus Syiah yang membentang dari Irak, Yaman, Libanon, dan Syiria.
Pangeran Sa'ud Saifun Nashr Al-Saud, cucu dari Raja Suud bin Abdul Aziz bahkan terang-terangan menyerukan untuk segera mengadili para pendukung kudeta. Di antaranya Kepala Kantor Kerajaan Saudi, Khalid At-Tuwajiri serta melakukan penyelidikan atas penggunaan uang 20 Milyar dollar AS yang dikirimkan kepada junta kudeta di Mesir.
Pangeran Su'ud menegaskan, "20 Milyar dollar benar-benar telah dicuri dan sama sekali tidak menyentuh rakyat Mesir kebanyakan. Buktinya, tidak ada satupun perubahan positif yang dialami rakyat Mesir, bahkan semakin hari makin menderita."
"Kita harus menyelidiki pemubaziran uang rakyat Saudi yang dibagi-bagikan kepada jendeal-jenderal kudeta di Mesir. Tanyakan, 20 milyar dollar itu statusnya sebagai apa: pinjaman hutang, hibah, donasi, atau memang perampokan? Bayangkan, mengapa 20 milyar dollar tidak mengubah apapun kehidupan rakyat Mesir. Krisis listrik, gaz, bahan makanan pokok terus berlanjut. Sangat jelas, siapa yang menjadi penikmat utama milyaran dollar uang rakyat Saudi. Siapa lagi kalau bukan mafia kudeta di Saudi dan para jenderal di Mesir."
Demikian. Allah Swt. membiarkan kudeta terjadi di Mesir dan Ikhwanul Muslimin menolak mengangkat senjata. Ternyata Allah bukakan hikmah-hikmah mendalam. Membuka tabir juru-juru dakwah yang mengajak pada neraka Jahannam, dengan menghalalkan pembantaian dan memutarbalikkan dalil demi kepentingan kudeta.