Pernah dengar nggak orang yang ngomong jelek lalu yang lain bilang "amit-amit" atau "amit-amit jabang bayi" sambil ngetuk meja tiga kali?
Entah sejak kapan kebiasaan kuno ini ada. Mungkin sejak baheula. Padahal kata "amit-amit" kalau dalam kebiasaan orang jawa itu untuk permisi. Orang mengucapkan kata-kata di atas agar tidak diamini oleh MH (Mahluk Halus), makanya kata-kata itu segera diucapkan dengan ekspresi yang kadang kalau kalian lihat seperti orang khawatir.
Hal ini ada benarnya. Bukan pada kalimat responnya, tapi "takut diamini"nya. Seperti kita tahu di sekitar banyak mahluk Allah yang kasat mata seperti jin dan malaikat. Saat kau berdoa, malaikat di sekitar ikut mengamini doa-doamu.
Jika kau mengumpat, bisa saja ada yang mengamininya. Jika ucapan durhaka pasti akan membawa malapetaka.
Sebagai muslim yang kece, jika dengar atau ucapkan kata-kata buruk, buanglah kata-kata "amit-amit" lalu ganti dengan "Naudzubillahi min dzalik". Karena "amit-amit jabang bayi" bukan kalimat yang thayyib, pun tak ada muatan doanya.
Misal:
"Jangan-jangan nanti anakmu kayak Jkw."
"Iih..Naudzubillahi min dzalik!"
Wallahua'lam.
Muhammad Sholich Mubarok
@paramuda