TV 10 Israel edisi Sabtu kemarin menyebut vonis Mahkamah Mesir atas Brigade Al-Qassam sebagai organisasi teroris sebagai ‘pertempuran’ terpenting dan paling berhasil selama beberapa tahun belakangan. Menurut Israel, Mesir selama beberapa tahun belakangan memihak kepada Israel dalam perang melawan Hamas dan kelompok perlawanan Palestina.
Dalam situsnya, TV 10 Israel menganalisis, langkah Mesir terhadap Hamas melebihi keberhasilan militer Israel dalam melawan pejuang Palestina.
Koresponden TV 10 Almong Bucker yang tinggal di pemukiman sekitar Jalur Gaza menyebutkan, langkah Mesir ini sebagai peran terpenting dan sulit dipercaya negara tetangga Palestina itu memiliki permusuhan sedemikian kuat terhadap Hamas setelah sebelumnya di era Mursi mendukung Hamas.
Kini Mesir pimpinan Al-Sisi berubah menjadi musuh bebuyutan Hamas dan ingin menghabisi gerakan yang dianggap menyelundupkan senjata ke Jalur Gaza dengan berbagai cara, tegas Almong.
Ia menambahkan, Mesir telah menghancurkan lebih dari 400 terowongan bawah tanah dalam satu setengah tahun terakhir dan tidak pihak manapun yang mengeluhkan masalah ini. Menurutnya, Mesir saat ini menyadari bahwa Hamas lebih berbahaya dari ISIS sehingga segera menvonis sayap militer Hamas, Al-Qassam sebagai teroris.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengadilan Mesir pada hari Sabtu (31/1/2015) mengeluarkan keputusan awal dengan memasukkan Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, sebagai “organisasi teroris”.
Dalam putusannya, Pengadilan mendasarkan pada klaim-klaim penuntut yang mengklaim bahwa gerakan (al Qassam) terlibat dalam aksi-aksi “terorisme” di dalam Mesir dan memanfaatkan terowongan-terowongan yang ada di perbatasan untuk masuk Mesir, meskipun berulang kali dan berkali-kali gerakan Hamas telah menampik klaim-klaim bohong tersebut.
Anggota biro Hamas, Musa Abu Marzuq menegaskan, vonis pengadilan Mesir bahwa sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al-Qassam sebagai organisasi teroris merupakan kudeta atas sejarah, moralitas dan undang-undang Mesir yang selama ini berpihak kepada gerakan-gerakan pembebas di dunia sepanjang sejarahnya.
Ia menambahkan, tak pernah terbukti ada satu pun kejadian Al-Qassam menembakkan satu peluru pun dengan target salah. Kebijakan militer Hamas sejak tahun 2007 hanya berperang melawan Israel dan membebaskan Palestina.
Selama ini, Al-Qassam sudah ‘babak belur’ menghadapi operasi serangan media massa, termasuk media massa Arab yang hanya berpihak kepada Israel. Namun Al-Qassam tetap tegar dan tidak mau membalas kecuali kepada penjajah Israel. (at/infopalestina.com)