Dua hari ini Jakarta dikepung banjir. Hujan lebat yang mulai turun pada Ahad (8/2/2015) malam mengakibatkan terjadinya banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya. Diketahui, ada ada 93 titik genangan di Jakarta, termasuk Istana Negara terkepung banjir.
Saat banjir melanda ibu kota, Presiden Joko Widodo masih berada di Filipina dalam rangkaian lawatan kenegaraan. Ketika hari ini tiba di Jakarta, saat ditanya soal banjir, Jokowi meminta untuk bertanya kepada Ahok.
“Tanyakan (soal banjir) ke Pak Gubernur DKI Jakarta. Tapi tadi saya di-SMS Pak Gubernur bahwasanya banjir,” kata Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/2/2015) dini hari, lansir Liputan6.
Padahal dulu pada saat masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi pernah mengatakan,
permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama. (KOMPAS: Jokowi: Macet dan Banjir Lebih Mudah Diatasi jika Jadi Presiden)
Jauh sebelum itu, saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan ancang-ancang untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta, Jokowi juga pernanh menyatakan gak sulit-sulit amat atasi macet dan banjir Jakarta.
"Kelihatannya nggak sulit-sulit amat. Hahaha, menurut pengalaman yang saya punyai di sini," sesumbar Jokowi saat itu.
(Baca: Walikota Solo: Kelihatannya Nggak Sulit-sulit Amat Atasi Macet dan Banjir Jakarta)