Dilansir dari AFP, Hamas menyelenggarakan kamp pelatihan musim panas pasca perang 50 hari dengan Israel. Kamp tersebut diikuti oleh anak laki-laki berusia 14 hingga 21 tahun.
Pada Januari lalu peserta kamp memecahkan rekor hingga 17 ribu pemuda. Mereka diberikan pelatihan perang melawan Israel dan juga pendidikan agama.
Kamp pelatihan ini diawasi langsung oleh Brigade Izzuddin Al-Qassam. Pelatihan yang diberikan di kamp Qassam diantaranya penggunaan persenjataan berat dan teknik penyergapan. Hamas mengatakan mengajar pemuda merupakan bentuk perlawanan yang sah terhadap pendudukan Zionis-Israel di wilayah Palestina meski aktivis HAM menuduh kegiatan ini merupakan bagian dari eksploitasi anak-anak.
Wartawan AFP diberi kesempatan untuk menyaksikan upacara kelulusan pelatihan meski tidak diizinkan melihat sesi pelatihan. Hamas dan Al-Qassam telah memberikan peringatan tidak mengizinkan siapapun tanpa pemeriksaan penuh.
Upacara kelulusan dibagi menjadi dua di Gaza dan di Khan Yunis, Jalur Gaza. Saat upacara diperlihatkan keahlian dari para pemuda Palestina. (rz/eramuslim)