"Penghapusan Subsidi BBM?" by @MarwanBatubara

Marwan BatubaraDirektur Eksekutif Indonesian Resourcess Studies (IRESS)  

1.31 Desember 2014 diumumkan penurunan harga BBM bersubs idi premium (RON 88) dari Rp8.500 jd Rp 7.600 dan solar dari Rp7.500 jd Rp7.250

2. Pemerintah menyatakan ada tiga jenis BBM yang diatur, yaitu BBM tertentu bersubsidi, BBM khusus penugasan nonsubsidi&BBM umum nonsubsidi

3.Jenis BBM tertentu yang disubsidi solar dan minyak tanah. Solar akan memperoleh subsidi tetap sebesar Rp1.000 per liter

4. Sedang jenis BBM khusus penugasan dan umum berupa premium yang tidak lagi disubsidi

5.BBM khusus penugasan berlaku untuk luar Jawa, Bali dan Madura dimana pemerintah masih akan menanggung 2% biaya distribusi

6.Adapun BBM umum berlaku di Jawa, Madura, dan Bali, dimana harganya berubah sesuai harga keekonomian.

7.Kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM jenis premium patut dipertanyakan

8.Kebijakan diambil saat harga minyak dunia sedang turun, sehingga perubahan harga dari BBM bersubsidi jd BBM nonsubsidi menjadi tak terasa

9.Bahkan mayoritas masyarakat menyambut baik kebijakan trsbut krna harga BBM (“bersubsidi”) turun dr Rp8500 menjadi Rp7600 (“nonsubsidi”)

10.Padahal, kebijakan penurunan harga tersebut telah “disusupi” dengan jebakan batman berupa penghapusan subsidi

11.ampaknya sangat memberatkan masyarakat jika harga minyak kembali pada kisaran US$ 90 – 100 per barel.

12.Pemerintah menyatakan harga eceran premium nonsubsidi Rp 7.600 diperoleh berdasarkan nilai tukar rupiah Rp 12.380 per dollar AS

13.harga rata-rata indeks pasar untuk minyak dunia sebesar 60 dollar AS per barrel.

14.Harga nonsubsidi ini akan berubah dari patokan Rp 7.600 tergantung pada perubahan harga minyak dunia dan kurs Rp (sebulan sebelumnya)

15.serta kebijakan pemerintah pusat dan daerah atas pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB)

16.harga eceran premium nonsubsidi didapat dari harga perolehan/penyediaan ditambah margin badan usaha, margin SPBU, PBBKB dan PPN 10%

17.Sedang biaya penyediaan diperoleh dari bahan baku ditambah biaya pengolahan, transportasi, penyimpanan, dan distribusi.

18.Dengan asumsi harga minyak mentah US$ 60 per barel dan harga produk gasoline setelah pengilangan menjadi US$ 70-75 per barel

19. serta kurs rupiah terhadap dolar adalah Rp 12.380 per US$, maka harga (FOB) premium Rp 5.840 per liter

20.Jika biaya transportasi, penyimpanan dan distribusi diasumsikan sebesar netto 2%, margin badan usaha sebesar 6-10%

21.margin SPBU sebesar Rp 270 per liter, maka biaya penyediaan dan pendistribusian premium menjadi sekitar Rp 6.600 per liter

22.Dengan adanya tambahan PBBKB 5% dan PPN 10%, maka harga premium yang ditetapkan pemerintah menjadi Rp 7.600 per liter
23.ernyata, karena banyaknya komponen tambahan biaya maka harga eceran BBM di Indonesia cukup tinggi

24.Jika harga minyak mentah naik menjadi US$ 80 – 100 per barel, maka........

25.berdasar perhitungan di atas, harga premium nonsubsidi akan naik berkisar antara Rp 9600 hingga Rp 11.500

26.Karena subsidi BBM telah dicabut, maka dampak kenaikan harga tersebut akan sangat memberatkan rakyat, terutama menengah ke bawah.

27.selama ini pemerintah mengklaim hanya sekitar 28% subsidi BBM tepat sasaran, sedang 72% sisanya adalah tidak tepat sasaran

28.Artinya, 28% konsumen BBM premium golongan menengah ke bawah akan membayar harga BBM yang lebih besar dibanding sebelum perubahan harga

29.Dengan begitu, kehidupan ekonomi mereka menjadi lebih buruk dibanding sbelumnya.Karena itu, pencabutan subsidi BBM premium harus ditolak!

30.Kesulitan masyarakat akibat penghapusan subsidi dpt saja dringankan jika sbelumnya pemerintah telah menyiapkan berbagai program strategis

31.sperti perlindungan sosial, infrastruktur konversi BBG , menggiatkan energi alternatif, dan memperbaiki sarana transportasi massal

32.Hanya setelah berbagai berbagai prasyarat terpenuhilah kebijakan pencabutan subsidi BBM mungkin dapat diterapkan.

33.Pertama, pemerintah harus menerapkan pola subsidi langsung yang tepat sasaran dan andal

34.Kedua, berbagai sarana transportasi massal telah terbangun

35.Ketiga sebagian dana yg dihemat dr pengurangan subsidi BBM diprioritaskan membangun sarana konversi ke BBG & meningkatkan produksi energi

36.Keempat menghentikan penggunaan dana penghematan subsidi BBM untuk pencitraan politik, misalnya penerbitan berbagai kartu #TriKartu

37. harga minyak dunia dapat saja berada pada kisaran US$ 50 hingga US$ 60 per barel untuk waktu yang lama

38.Namun, harga yang rendah tersebut bisa pula kembali ke level US$ 80 – 100 per barel pada akhir tahun ini

39.Kembali naiknya harga minyak dunia dapat disebabkan kepentingan Amerika Serikat (AS) melindungi investor shale gas

40.sejak 2010 hingga akhir 2014 US telah menerbitkan surat utang (bonds) dan pinjaman (loans) sekitar US$ 550 miliar.

41.Seperti diketahui titik break event investasi shale oil/gas berada pada kisaran US$ 60 hingga US$ 70 per barel.

42.Pada harga minyak US$ 60 per barel dalam sebulan terakhir, sejumlah investor shale sudah tidak sanggup membayar kewajiban bunga

43.sehingga sebagian bonds tersebut berubah status menjadi junk bonds.

44.Diperkirakan tingkat gagal bayar (default) bonds energi tahun ini dapat mencapai 8%

45.Dengan demikian, untuk melindungi investasi sektor energinya,kecil kemungkinan pemerintah AS akn membiarkan terus rendahnya harga minyak.

46.Dicatat bahwa penurunan harga minyak antara lain disebabkan oleh kepentingan AS merusak ekonomi Rusia

47.juga kepentingan Saudi Arabia menghambat berkembangnya dominasi Iran bersama Irak dan Suriah

48.Saudi Arabia memeroduksi minyak dg break event US$ 25 sd US$ 35 per barel. berkepentingan menahan laju perkembangan pasar shale gas AS

49.Namun akibat pertarungan berbagai kepentingan tersebut, sejumlah negara penghasil minyak telah mengalami defisit anggaran yang besar

50.Karena itu, untuk mengantisipasi dampak buruk naiknya harga minyak dunia, pemerintah dituntut untuk tak begitu saja mencabut subsidi BBM

51.Mayoritas kehidupan masyarakat perlu dilindungi sampai pemerintah telah dapat menyiapkan sistem subsidi langsung yg terpercaya dan andal

52.Pemerintah dituntut untuk tetap memberi subsidi pada level yang wajar dan berkeadilan

53. hingga penyediaan sarana transportasi publik dan pembangunan berbagai infrastruktur energi telah tersedia

Marwan Batubara
Baca juga :