Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Juntho tidak merekomendasikan Kepala Lembaga Pendidikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG) menjadi calon Kepala Kepolisian RI.
Menurut dia, bila BG terpilih, masyarakat akan sulit mempercayai citra kepolisian. "Mimpi buruk bagi penegakan hukum," katanya seperti dilansir Tempo, Senin, 5 Januari 2015.
Emerson berharap kepolisian menindak tegas pelaku kasus-kasus korupsi dan pencucian uang. Keraguan terhadap integritas Kapolri, Emerson melanjutkan, bisa menjadi bumerang bagi citra polisi. "Kedudukan polisi paling tinggi di penegakan hukum yang tidak boleh tersangkut kasus hukum," ujarnya.
Sebelumnya, pada Juni 2010, majalah Tempo menulis laporan mengenai rekening gendut polisi. Dalam laporan itu, disebut per tanggal 19 Agustus 2008 kekayaan Budi Gunawan mencapai Rp 4,6 miliar. Dia juga dituduh melakukan transaksi dalam jumlah besar, tak sesuai dengan profilnya. Bersama anaknya, Budi disebut telah membuka rekening dan masing-masing menyetor Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.
Kekayaan Melonjat Drastis Rp 22,6 M
Dilansir merdeka.com, dalam LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) pada 26 Juli 2013, total kekayaan Budi Gunawan Rp 22.657.379.555. Kekayaan Budi Gunawan ini melonjak drastis jika dibandingkan pada 2008. Saat itu kekayaan Budi Gunawan hanya Rp 4.684.153.542.
Paling banyak adalah harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan. Nilainya sebesar Rp 21.543.934.00. Budi juga memiliki harta bergerak lainnya seperti alat transportasi dan mesin lainnya. Total nilainya sebesar Rp 475.000.000.
ICW Minta Presiden Libatkan PPATK-KPK
ICW mendesak Presiden Joko Widodo melakukan seleksi terhadap calon Kapolri seperti saat mengangkat menteri. "Nama-nama tersebut harus disetor ke PPATK dan KPK. Kalau dapat kartu kuning, jangan dipaksakan," ujar Emerson.
Budi Gunawan Calon Tunggal Kapolri
Keberatan dan kekecewaan ICW sepertinya tak digubris. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) untuk menjadi Kepala Polri menggantikan Jenderal Pol Sutarman. DPR pun telah menerima surat tersebut dan menyebut Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri.
"Surat dari Presiden tentang calon tunggal Kapolri itu akan dibacakan pada hari Senin (11/1) saat pembukaan masa sidang DPR 2015," kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo seperti dilansir detikcom, Jumat (9/1/2015) malam.
Kekayaan Melonjat Drastis Rp 22,6 M
Dilansir merdeka.com, dalam LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) pada 26 Juli 2013, total kekayaan Budi Gunawan Rp 22.657.379.555. Kekayaan Budi Gunawan ini melonjak drastis jika dibandingkan pada 2008. Saat itu kekayaan Budi Gunawan hanya Rp 4.684.153.542.
Paling banyak adalah harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan. Nilainya sebesar Rp 21.543.934.00. Budi juga memiliki harta bergerak lainnya seperti alat transportasi dan mesin lainnya. Total nilainya sebesar Rp 475.000.000.
ICW Minta Presiden Libatkan PPATK-KPK
ICW mendesak Presiden Joko Widodo melakukan seleksi terhadap calon Kapolri seperti saat mengangkat menteri. "Nama-nama tersebut harus disetor ke PPATK dan KPK. Kalau dapat kartu kuning, jangan dipaksakan," ujar Emerson.
Budi Gunawan Calon Tunggal Kapolri
Keberatan dan kekecewaan ICW sepertinya tak digubris. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) untuk menjadi Kepala Polri menggantikan Jenderal Pol Sutarman. DPR pun telah menerima surat tersebut dan menyebut Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri.
"Surat dari Presiden tentang calon tunggal Kapolri itu akan dibacakan pada hari Senin (11/1) saat pembukaan masa sidang DPR 2015," kata anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo seperti dilansir detikcom, Jumat (9/1/2015) malam.