Selama ini para marbot masjid kurang mendapat perhatian padahal sebenarnya marbot memiliki peranan yang kuat dalam kegiatan di masjid.
"Saya dulu di DPR pernah usul, kenapa yang sudah pernah naik haji enggak mau mengalah, apa enggak kasian sama orang yang belum pernah naik haji dan harus bertahun-tahun nunggu diberangkatkan," ujar Ahok pada sambutan acara melepas keberangkatan jama'ah umroh marbot Masjid tahun 2014 di Balai Kota Jakarta, Selasa, 16 Desember 2014.
Menurutnya, selama ini orang-orang yang memiliki dana saja yang bisa berangkat haji atau umroh. Namun para marbot yang penghasilannya kecil sulit melaksanakan itu karena keterbatasan dana.
"Kenapa naik haji selalu mudah bagi orang-orang yang punya duit," katanya.
Ahok berharap pemberangkatan marbot untuk pergi umroh bisa dilakukan secara rutin oleh Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta, sebab masih banyak ribuan marbot di Jakarta yang ingin pergi umroh untuk melaksanakan ibadah di tanah suci.
"Maunya sih setiap tahun, tapi nanti kita lihat Dikmental programnya bagaimana," katanya.
Mahmud (54) salah satu marbot yang diberangkatkan Pemprov DKI mengaku bersyukur akan pergi umroh. Dia menuturkan, dengan berangkat umroh seorang marbot tidak bisa lagi dipandang sebelah mata karena pekerjaannya.
"Tapi dengan diberangkatkan umroh, marbot jadi bisa dianggap pekerjaan yang mulia," ujarnya.
Selain itu, Mahmud yang sudah 20 tahun mengurus Masjid At Taufiq di bilangan Cilincing, Jakarta Utara berharap, rekan seprofesinya yang belum mendapatkan kesempatan melihat Ka'bah secara langsung mendapatkan bantuan yang sama.
"Habis saya berangkat mudah-mudahan banyak teman yang sama kayak saya berangkat juga," ucapnya. [inilah]