Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin merosot. Saat ini satu dolar menyentuh 12.892 rupiah. Merujuk dari sejumlah data, angka ini merupakan posisi terburuk sejak Agustus 1999 lalu.
Mencermati hal tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan banyak pihak untuk mengatasi hal ini. "Kami akan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan sehingga bisa mengatasi ini. Ini terjadi akibat global memang,” ujar Bambang, seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (16/12).
Bambang mengatakan, pihaknya masih perlu meminta pandangan dari Bank Indonesia selaku otoritas moneter dalam menghadapi gejolak nilai tukar saat ini. “Intervensi (ke pasar) kan hanya (bisa dilakukan BI)," tandasnya.
Menkeu melanjutkan, pelemahan rupiah kali ini mirip dengan yang terjadi pada pertengahan 2013. Kala itu, dunia dihadapkan dengan isu penghentian stimulus (tapering off) oleh bank sentral AS The Fed. "Kami yakin nilai tukar rupiah akan dapat terjaga sesuai dengan fundamental perekonomian Tanah Air. Kita ingin melihat rupiah bisa menjaga fundamentalnya,” ujarnya.
Sementara itu terpisah, Presiden Joko Widodo, Selasa (16/12) siang memanjat pos menara tertinggi di Pos Perbatasan Sei Pancang, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Di atas menara, Jokowi bertemu dengan dua prajurit TNI AL yang bersiaga lengkap dengan senjata berat. Dalam kesempatan itu, Jokowi menanyakan perkembangan situasi keamanan dari pos menara.
Untuk mencapai lokasi tersebut, Jokowi dan rombongan berjalan kaki sejauh 400 meter dari Pos Marinir Sei Bajo. Sepanjang jalan, Jokowi terus dielu-elukan warga.
Dilansir situs Setkab, dalam kunjungannya di Pulau Sebatik ini, Jokowi dan Ibu Negara Iriana menyempatkan diri untuk mengunjungi SMP Negeri I Sebatik, yang merupakan sekolah menengah paling ujung utara Indonesia, berbatasan dengan Malaysia. (adk/jpnn)