Membandingkan Rupiah dg Mata Uang Lain, Sama Melorot Tapi Tidak Apple to Apple



Jakarta (16/12) – Menjelang tutup tahun, kondisi perekonomian Indonesia semakin memburuk. Kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM, gas dan Tarif Dasar Listrik pada awal tahun 2015 membuat daya beli masyarakat menurun. Belum lagi dengan melemahnya nilai tukar Rupiah atas Dolar yang tiap hari semakin melorot. Lalu apa yang membuat Rupiah kita kalah jago dibandingkan dengan mata uang Negara lain?

Menurut Pengamat Pasar Uang, Farial Anwar bahwa tidak bisa membandingkan melorotnya nilai Rupiah dengan nilai mata uang Negara lain. “Rupiah tidak apple to apple membandingkan dengan mata uang Yen Jepang yang dikatakan pemerintah terdeviasi sampai 15% sementara Rupiah hanya 2 %,” terangnya. Mengapa? Kenapa tidak apple to apple, karena nilai tukar Yen terhadap Dolar AS tidak seanjlok Rupiah. “Dampaknya APBN-P kita sia-sia, utang luar negeri kita makin besar,” sambungnya. 

Selain tidak tepat membandingkan melorotnya Rupiah dengan mata uang lain, dikatakan Farial banyak kebijakan Pemerintah yang justru tidak berpihak pada rakyat tetapi pada asing. “Melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan karena adanya permainan asing. Apalagi beberapa waktu ini pemerintah justru meningkatkan jumlah impor seperti daging sapi Australia dan gula pasir revinasi yang justru makin melemahkan rakyat. Hal-hal ini memang makin membuat Rupiah kita terjun bebas,” kata Farial.

*sumber: fastnewsindonesia.com
Baca juga :