Daftar Kegagalan Pemprov DKI di Bawah Kepemimpinan Ahok


Gubernur DKI Jakarta,  Ahok,  mulai menghitung pelaksanaan program-program pembangunan Pemprov DKI selama 2014. Menurutnya, masih ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang tak kunjung selesai dan bahkan gagal mencapai target.

“Banyak sekali yang masih gagal,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2014.

Salah satu yang disorotinya yakni soal transportasi umum yakni pengadaan bus. Begitu juga normalisasi kali untuk penanganan banjir dan pembangunan jalan.

“Soal bus belum beres, kita gagal beli bus. Sheet pile juga kita gagal, e-Catalog, zero hole juga gagal. Makanya saya ke LKPP, bicarakan pembelian barang seperti apa. Karena pengadaan barang juga salah, kalau sudah ada di e-Catalog harusnya enggak pakai tender lagi,” tambahnya.

Ahok berujar dia sengaja datang menemui Kepala LKPP Agus Raharjo untuk menyamakan persepsi. Mulai tahun depan semua pengadaan barang/jasa di seluruh Indonesia akan dilaksanakan sepenuhnya secara elektronik. Selain itu, yang juga disoroti Ahok yakni pengambilan aset DKI yang masih gagal. Karena itu dia berniat untuk mengadakan pengacara professional yang bisa diandalkan mengambil alih aset DKI.

“Harusnya hukum kita kan menggugat orang, tanah kita diduduki orang mestinya kita yang gugat dong. Di sini kan enggak ada penggugatan makanya orang habis diusir berani balik lagi," kata Ahok.

Ahok mengatakan, gugatan ini perlu dilakukan agar orang taat pada hukum yang berlaku. [*]

Baca juga :