Waduh, Presiden Jokowi Sudah Bicara Reshufle Menteri


Jokowi pada pertemuan negara-negara maju, G20, di Brisbane Australia. (foto: detikcom)

Jakarta - Presiden Joko Widodo sudah kembali ke tanah air dari lawatannya selama satu pekan ke manca negara. Dimulai dari China pada 8 Nopember dan kembali ke Jakarta Ahad kemarin (16/11/2014) dari Australia setelah mengikuti pertemuan G20.

Saat di Australia ketika bertemu dengan masyarakat Indonesia disana, Presiden Jokowi memberikan peringatan kepada para menterinya yang tidak mencapai target, akan diganti (Reshufle). Diantara target presiden Jokowi yakni masalah swasembada pangan.

"Kerja itu harus ada target, kalau target tidak ketemu pasti saya ganti (menteri). Berpuluh-puluh tahun tidak bisa swasembada, kemarin saya bertemu Presiden Vietnam, bicara (apakah) Indonesia masih perlu beras lagi atau tidak? Kok kita tidak bisa swasembada, igirasi diperbaiki, air yang harusnya satu sawah hanya panen 1 kali atau 1 setengah kali, lapangan menyampaikan fakta-fakta seperti itu, tahun keempat pasti melimpah,” kata Presiden di Brisbane, Jumat (14/11) malam saat bertemu masyarakat Indonesia yang berada di Australia, dilansir Aktual.co.

Mantan Gubernur DKI ini mengatakan, sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah di bidang pertanian dan kelautan diharapkan bisa menjadikan Indonesia dapat menikmati swasembada pangan khususnya beras, kedelai dan jagung dalam tiga tahun mendatang.

"Ketergantungan ke negara lain besar, menteri saya sampaikan, saya sampaikan 3 tahun harus bisa swasembada, (untuk) aman harus kepegang, terutama untuk beras jagung kedelai dan gulanya agak mundur sampai 5 tahun," jelasnya..

“Insya Allah sudah berikan kepada Bulog, kamu ngumpulin beras siap dengan industri hilirisasi, harus jadi produk lain tepung harus siap-siap dari sekarang. (Jangan sampai-red) beras melimpah baru bingung bikin pabrik dan seperti sekarang konsentrasi kita ke depan, pangan dan kedua energi," sambung Presiden.

Presiden menambahkan bahwa selain pangan dan energi yang sudah ada, pemerintah juga akan fokus pada energi terbarukan. "Yang lain karena energi kita punya semua yang namanya minyak dan gas geotermal dan energi terbarukan, belum konsentrasi dan fokus ke arah itu, kalau kita konsentrasi ke situ tergantung pangan dan energi kita dengan catatan maritim dikerjakan dengan baik," katanya.


http://presentasi.videomotivasi.com/

Baca juga :