Ilustrasi-Foto: liputan6 |
Dengan tidak disubsidinya kereta api ekonomi jarak jauh dan jarak menengah maka harga tiket kereta api ekonomi jarak jauh dan jarak menengah naik tajam, naik drastis hingga 4 kali lipat atau 400 % dari harga bulan Desember 2014.
Pada Awal tahun 2014 sampai dengan April 2014 tiket KA Ekonomi jarak jauh tidak mendapat subisidi, namun harganya naik 2 kali lipat atau 200 % saja. Mulai 1 Januari 2015 kenaikannya menjadi 400%.
Mulai 1 Januari 2015 nanti KA Ekonomi jarak jauh dan menengah di bawah ini akan naik harganya dan dibagi menjadi harga subclass.
Subclass dalam kereta api merupakan pembeda harga yang terdapat dalam rangkaian kereta api. Ada subclass C, P, Q, S.
Urutan harga subclas yang paling mahal dalam kereta api ekonomi adalah C yang letak gerbong/keretanya paling aman dan nyaman biasanya di belakang jauh dari lokomotif.
Berikutnya subclass P agak mahal, Q lebih murah dan subclass yang paling murah adalah S.
Inilah kereta ekonomi yang mengalami kenaikan harga dan pembagian sub class nya.
Naiknya harga tiket ini jelas akan memberatkan rakyat pengguna kereta api. Sekaligus menjadi bukti ketakberpihakan pemerintah Jokowi pada wong cilik. (fs)
Sumber: Media Online KMP