Surat kabar zionis, Yediot Aharonot mengungkap adanya pertemuan sejumlah pejabat keamanan dengan PM Benyamin Netanyahu membahas kondisi genting di kota Al-Quds, dan usulan sanksi deportasi (pembuangan) ke Gaza bagi para aktifis di Al-Quds untuk menghentikan Intifadah (perlawanan rakyat Palestina) yang mulai mengkhawatirkan.
Disebutkan, Netanyahu bersama kepada intelijen Shabak, Yoran cohen, serta walikota zionis di Al-Quds, Neir Barkat berupaya mencari solusi berupa deportasi para aktifis Al-Quds ke Gaza, dan tengah dicari legal hukumnya untuk mengendalikan situasi di Al-Quds.
Masih menurut surat kabar zionis, banyak usulan dalam pertemuan tersebut supaya menerapkan operasi keamanan guna mengambil kendali di lapangan, sehingga bisa menghambat Intifadah baru di Al-Quds.
Para peserta pertemuan menyebutkan, “Jika tak sukses mengambil kendali dengan kekuatan, maka kekuatan tersebut harus ditingkatkan,” namun penasehat hukum pemerintah, Yahuda Feinstain menganggap rencana tersebut cukup sulit.
Pertemuan yang digelar di Kementerian Hukum zionis tersebut dihadiri sejumlah pakar hukum internasional di kementerian dan militer, kemudian dicapai satu kesimpulan bahwa langkah tersebut jika diambil akan menyudutkan zionis Israel dan menempatkannya dalam sasaran tembak, yang akan diajukan ke pengadilan pidana internasional di Den Hag. (qm/infopalestina.com)