[Korban Transjakarta] Tak Ada Respon Dari Ahok dan Pihak Transjakarta

Beginilah curahan hati seorang warga yang menjadi korban di halte Transjakarta, Kuningan.

"Saat ini suami saya sedang di CT-scan ulang untuk melihat perkembangan proses kesehatannya. Sudah 10 hari lebih suami saya harus bedrest di MMC karena pendarahan diotak kiri dan retak tulang sinus hidung dan pipi."

Sejak kecelakaan pada 30 Oktober 2014 pihak Transjakarta belum menghubungi dan menanyakan keadaan korban yang jatuh ke aspal dari halte Transjakarta  KPK Rasuna Said Kuningan Jakarta.

Saat itu, korban dievakuasi beramai-ramai oleh karyawan KPK dan wartawan yang kebetulan ada di seberang halte transjakarta tersebut.

Demikian kronologi peristiwa tersebut.

"Kejadiannya bermula, tanggal 30 Oktober 2014, jam 18.30WIB (setelah adzan maghrib), saya yang saat itu mendampingi anak saya yang juga sedaga terinfeksi dengue DBD di RS HK anak Tomang, mendapat telepon dari kantor suami bahwa suami saya kecelakaan di busway dan sudah dibawa ke RS MMC.

Dari keterangan saksi karyawan KPK yang juga mahasiswi suami saya, bahwa suami saya terdorong keluar karena desakan penumpang sehingga terjungkal ke depan dan terjun ke aspal.  Memang sudah lama pintu busway rusak dan tidak ada petugas di depan yang menjaganya.

Karyawan KPK yang juga mahasiswi suami saya yang berinisiatif menyegerakan menolong suami saya karena 30-40menit suami saya bersimbah darah didiamkan di halte oleh petugas Transjakarta yang sedang membuat kronologis dan menunggu intruksi atasan," ungkap Setiorini.

Setiorini juga menyayangkan, suaminya yang tidak pernah ke kantor menggunakan mobil pribadi justru ditelantarkan di tengah-tengah kampanya penggunaan kendaraan umum untuk mengurangi kemacatan dan mengefisienkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Herannya juga, petugas Transjakarta yang berada di halte saat suami saya kecelakaan, tidak tahu mau dibawa kemana suami saya setelah kecelakaan di halte Transjakarta,  sehingga harus dievakuasi ramai ramai oleh penumpang," demikian ungkap Setiorini, istri korban kecelakaan di halte Transjakarta yang terletak di depan Gedung KPK.

Setiorini juga menyampaikan, ia telah melaporkan kejadian ini ke ponsel salah satu Direktur Transjakarta dan Plt Gubernur DKI, Ahok.

"Saya sudah melaporkan kejadian ini ke nomor telepon seluler salah satu direktur Transjakarta dan ke nomor telepon seluler Ahok dan email beliau yang saya dapat dari para wartawan yang membantu suami saya, namun sampai dengan Senin ini, 10 November 2014, belum ada tanggapan dari pihak Transjakarta ataupun juga pemerintah daerah maupun pusat," demikian ungkap Setiorini.

Ke mana nurani Ahok  dan Direktur Transjakarta? (fs)

Sumber: rmol

http://presentasi.videomotivasi.com/

Baca juga :